Advertorial
Intisari-Online.com- Seorang gadis usai kelulusan di sekolah menengah melanjutkan studinya di Prancis.
Pertama kali tiba di negara tersebut, dia memperhatikan sistem tiket tranportasi umum yang semuanya dikeluarkan oleh mesin.
Dia juga tidak melihat ada petugas pemeriksa tiket sebagaimana transportasi umum bekerja.
Hal itu mendorongnya untuk tidak membeli tiket.
(Baca uga:Unik, di Negara Ini Unta Juga Bisa Ikut Kontes Kecantikan, Hadiahnya Mencapai Rp759 Miliar Lho)
"Saya seorang mahasiswa dan jika saya bisa menghemat uang dengan tidak membeli tiket, mengapa tidak?," pikirnya dilansiren.goodtimes.my.
Namun, inilah akibat dari hal yang menurunya 'sepele dan wajar' itu.
Dilaporkan, dia ditolak saat melamar pekerjaan sebagai lulusan universitas prestisius di berbagai perusahaan.
Merasa ada yang janggal, suatu hari gadis itu meminta jawaban alasan ditolak kepada manajer perusahan. Dia menyangka ada alasan diskriminasi dibalik itu semua.
Namun jawaban yang diberikan sungguh tak terduga.
"Nona, kami tidak membeda-bedakanmu. Sebaliknya, kami sangat menghargai ketertarikan Anda untuk bekerja dengan kami, kami juga terkesan dengan latar belakang pendidikan dan prestasi akademis Anda," jawab manajer.
"Kalau begitu, mengapa Anda menolak saya?" gadis itu bertanya.
"Karena dari pemeriksaan latar belakang yang kami lakukan terhadap Anda, kami mengetahui bahwa Anda tiga kali tidak membeli tiket saat menggunakan transportasi umum," jelasnya.
Memang kedengaran sepele, namun perilaku tersebut mencerminkan beberapa sikap yang kurang baik.
Yakni tidak patuh terhadap peraturan, dengan sengaja menemukan celah untuk melanggar peraturan, dan tidak dapat dipercaya.
Manajer kemudian mengatakan: "Moralitas dapat melengkapi kebodohan, tapi kecerdasan tidak akan pernah membenarkan buruknya etika seseorang."
Jadi, jadikanlah kasus ini sebagai pelajaran untuk kita semua.
(Baca juga:Anda Penikmat Semangka? Segera Buang Jika Menemukan Ini!)