Advertorial
Intisari-Online.com - Perkenalkan, namanyaDaniel Bradbury (30).
Daniel adalah penderita alzheimer termuda di Inggris mewarisi gen tersebut dari ayahnya yang meninggal pada usia 36 tahun.
Walau sedih, Daniel ingin tetap menjadi seorang ayah yang baik di depan anak-anaknya.
Oleh karena itu, sebelum ingatannya hilang, dia inginmembawa anak kembarnya yang berusia 18 bulan, Japer dan Lola, pergi berlibur ke Disneyland.
(Baca juga:Meski Wanitanya Tak Mengenalinya Lagi Karena Alzheimer, Pria Ini Tetap Menungguinya Penuh Cinta)
Untuk mewujudkan impian itu,Daniel, dari Hucknall, Notts, dan istrinya Jordan Evan (29) melakukan penggalangan dana melalui JustGiving.
Dilansir darimirror.co.uk, mereka memulai membuka donasi pada hari Selasa (09/01/2018) jam 10 malam. Namun beberapa hari kemudian, tepatnya pada hari Jumat (12/01/2018) dana yang terkumpul justru melebihi target mereka.
Padahal penggalangan dana yang mereka lakukan untuk jangka lima bulan.
Mereka berhasilmengumpulkan 15.000 Pound (Rp273 juta).
Tidak hanya itu, mereka jugaterus mendapatkan e-mail dan telepon setiap kali ada sumbangan yang masuk sehingga mereka harus mematikan notifikasi karena terlalu banyak.
Daniel dan Evan pun mengakusangat berterima kasih atas bantuan tersebut. Serta berterima kasih karenamasih banyak orang yang peduli terhadap pengidap alzheimer.
Mereka mulai memesan paket liburan,membuat daftar hal-hal yang akan dilakukan dan barang yang akan dibawa.
(Baca juga:Setiap Hari Pukul 4 Pagi Kakek dengan Alzheimer Ini Mendaki Gunung, Salut!)
Si kembar memang belum mengerti.Namun merekahanya perlutahu bahwa orangtua mereka sangat mencintai mereka daningin memberikanmomen terbaik dalam hidup bersama-sama.
Karena Daniel tidak sehat dan Jordan harus menguruh anak kembarnya secara penuh, kemungkinan ibu atau saudara mereka untuk membantu selama perjalanan mereka.
Jordan bersyukur atas dukungan yang diberikan semua orang dan merasa sangat berterima kasih.
Namun pada saat yang sama, dia juga menghadapi kenyataan bahwa kedua anaknya memiliki kemungkinan 50 persen didiagnosis penyakit yang sama di kemudian hari.
(Baca juga:Kenneth Shinozuka, Remaja 15 Tahun yang Menciptakan Sensor Bagi Penderita Alzheimer)