Advertorial

Menakjubkan! Kota Wisata Bawah Tanah Ini Terbangun dari 'Ketidaksengajaan'

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Suhu di bawah tanah cenderung konstan, dan tidak terlalu panas atau terlalu dingin.
Suhu di bawah tanah cenderung konstan, dan tidak terlalu panas atau terlalu dingin.

Intisari-Online.com - Ada sebuah padang pasir terpencil di Australia Selatan dengan suhu 51 derajat celcius .

Di sana, terdapat sebuah kota bernama Coober Pedy.

Uniknya, Coober Pedy adalah sebuah kota bawah tanah yang digali oleh para pencari batu opal untuk menghindari terik panas matahari.

Sejarah Coober Pedy dapat ditelusuri kembali ke tahun 1915.

Baca Juga:Bukannya Diapresiasi, Bunker 'Anti-Nuklir' yang Dibuat Pria Ini Justru Dipermasalahkan Hukum, Kok Bisa?

Baca Juga:Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Keluarga Para Musisi Titanic Ini Masih Ditagih Biaya Seragam Setelah Kapal Itu Tenggelam

Tiang bangunan yang menjulang ke atas permukaan tanah gurun
Pada awal tahun itu, New Colorado Prospecting Syndicate telah mencari emas di selatan Coober Pedy.

Pada tanggal 1 Februari, saat orang-orang pergi mencari air, William, salah seorang anggota tim menemukan beberapa batu opal di permukaan tanah.

Para penambang opal awal yang mengikuti jejak New Colorado Prospecting Syndicate pada awalnya membangun tempat tinggal mereka di atas tanah.

Namun karena iklim yang sangat panas, mereka berinisiatif untuk tinggal di bawah tanah.

Suhu di bawah tanah cenderung konstan, dan tidak terlalu panas atau terlalu dingin.

Opal kasar dari Coober Pedy, Australia Selatan
Penduduk Coober Pedy pun akhirnya menjadi sangat terampil dalam membangun rumah di bawah tanah mereka.

Penemuan ini membawa ke penemuan lain yakni lahirnya kota Coober Pedy.

Awalnya, Coober Pedy dinamai Stuart Range Opal Field.

Baca Juga:Liarnya Masa Muda Grace Kelly si Putri Monako yang Hampir Diperkosa Saat Melamar Menjadi Artis

Baca Juga:Pascaheboh Video Korban Bunuh Diri di Hutan Aokigahara Jepang, Ini 'Hukuman' Youtube kepada Logan Paul

Hal ini dilakukan untuk menghormati John McDouall Stuart, seorang penjelajah Skotlandia yang merupakan orang Eropa pertama yang menjelajahi bagian Australia ini pada tahun 1858.

Kemudian pada 1920 baru dinamai dengan istilah Coober Pedy, versi kuno dari 'kupa piti' Aborigin, yang berarti'orang kulit putih di dalam lubang.'

Interior Gereja Orthodok Serbia di Coober Pedy, Australia Selatan
Hingga saat ini Coober Pedy telah berkembang menjadi pemasok batu opal terbesar di dunia.

Sebuah laporan yang diterbitkan pada 2016mengklaim bahwa sekitar 70% pasokan opal dunia berasal dari kota di Australia ini.

Sebuah rumah bawah tanah di Coober Pedy
Bangunan unik Coober Pedy adalah hampir seluruhnya berada di bawah tanah.

Meskipun tidak bermaksud membangun kota bawah tanah, Coober Pedy kini menjadi kota tujuan wisata.

Bahkan beberapa pengambilan gambar untuk film-film dilakukan di sini.

Situs web banyak yang mempromosikan Coober Pedy sebagai ‘Crocodile Harry’s Underground Nest,’ the ‘Underground Art Gallery’, and the ‘Umoona Opal Mine and Museum.’

Sumber: Ancient Origins

Baca Juga:Terungkap, Inilah Alasan Mengapa Orang Zaman Dulu Tidak Mau Tersenyum ketika Difoto

Artikel Terkait