Advertorial

Pantas Saja Australia Dijuluki Wilayah Panas Paling Mematikan di Dunia, Aspal Saja Sampai Meleleh

Mentari DP

Penulis

Di daerah pinggiran Penrith, Sydney, dilaporkan suhu mencapai 47,3 derajat Celcius, dan menjadikannya hari terpanas di wilayah tersebut, menurut Biro Meteorologi, New South Wales
Di daerah pinggiran Penrith, Sydney, dilaporkan suhu mencapai 47,3 derajat Celcius, dan menjadikannya hari terpanas di wilayah tersebut, menurut Biro Meteorologi, New South Wales

Intisari-Online.com – Apakah Anda termasuk orang yang suka mengeluh kepanasan ketika sedang berada di luar ruangan?

Jika iya, sebaiknya mulai sekarang Anda harus lebih bersyukur.

Sebab, suhu panas di Indonesia masih belum seberapa dibanding di negara tetangga Indonesia ini.

Dilansir dari iflscience.com, Australia memegang rekor sebagai salah tempat dengan suhu panas paling mematikan di dunia.

(Baca juga:Duh, di Australia, Ribuan Kelelawar Berjatuhan dari Langit, Dengan Kondisi Bagaikan Terebus Hidup-hidup, Fenomena Apa Itu?)

(Baca juga:Disiksa Sampai Diperkosa, Inilah Kisah Ratusan Tengkorak di 'Pulau Pembunuhan' Australia)

Dilaporkan, selama akhir pekan kemarin, daerah-daerah di negara ini mengalami kondisi yang sangat panas.

Bahkan saking panasnya terjadi kebakaran hutan tak terkendali di Negara Bagian New South Wales.

Sementara pada hari Minggu (7/1/2018), di daerah pinggiran Penrith, Sydney, dilaporkan suhu mencapai 47,3 derajat Celcius, dan menjadikannya hari terpanas di wilayah tersebut, menurut Biro Meteorologi, New South Wales.

Diketahui, rekor terpanas di daerah itu terjadi pada tahun 1939 dengan suhu mencapai 47,8 derajat Celcius.

Tidak hanya itu, suhu panas yang begitu ekstrem membuat aspal mulai memeleh di beberapa bagian jalan raya utama di negara bagian Victoria.

Kejadian ini pun membuat penduduk terjebak macet di sepanjang jalan.

(Baca juga:Duh, Ternyata Seperti Ini Kondisi di Salah Satu Tempat Paling Dingin di Bumi, Sampai -100 Derajat Celcius)

Belum lagi laporan dari sebuah badan amal lingkungan yang mendokumentasikan kematian ribuan kelelewar di Campbelltown, New South Wales.

Dikabarkan kelelawar itu tewas berjatuhan dari langit dan pohon karena tidak mampu mengatasi panas yang mencapai 38 derajat Celcius.

Kelelawar mati karena kepanasan.

Perlu diketahui, sejak tahun 2000, Australia telah menetapkan sejumlah catatan suhu tinggi yang mengkhawatirkan dan melihat penurunan frekuensi mantra cuaca dingin.

Berita buruknya, data dari beberapa lembaga memastikan bahwa iklim negara tersebut akan terus memanas, mungkin bisa mencapai 50 derajat Celcius pada tahun 2040.

Padahal suhu 50 derajat Celcius dapat membuat enzim manusia (protein yang membuat segala sesuatu dalam tubuh Anda terjadi) mulai rusak.

(Baca juga:Dikenal Sebagai Salah Satu Tempat Terpanas di Bumi, Mengapa Gurun Sahara Justru Diselimuti Salju?)

Artikel Terkait