Advertorial

Tips Agribisnis: Ketika Kangkung dan Lele Bersatu, Rezeki pun akan Melaju

Moh Habib Asyhad

Editor

Dipilihnya kangkung dan lele karena kedua komoditas itu pasarnya masih terbuka lebar. Konsumen kangkung melebar dari lapisan bawah sampai atas.
Dipilihnya kangkung dan lele karena kedua komoditas itu pasarnya masih terbuka lebar. Konsumen kangkung melebar dari lapisan bawah sampai atas.

Intisari-Online.com --Peribahasa yang sudah kita kenal sejak kecil, “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”, ternyata bisa diterapkan dalam ranah bisnis.

Terutama jika Anda yang terjun di dunia agribisnis, cobalah melakukan kreasi yang memadukan beberapa jenis namun saling mendukung sehingga diperoleh bisnis yang teguh.

Apa yang dilakukan Mohammad Jusuf Randi ini mungkin bisa kita contoh.

(Baca juga:Rezeki Tak Pernah Tertukar, Kusir Andong Dapat Rezeki Rp500 Ribu Dari Jokowi)

(Baca juga:Uniknya Euphorbia, Dianggap Bisa Mendatangkan Rezeki dan Keberuntungan Serta Menolak Roh Jahat)

Mahasiswa Pascasarjana Magister Pertanian Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto ini memadukan kangkung dan lele dalam sebuah kesatuan yang saling mendukung.

Ia menanam kangkung secara hidroponik dengan air kolam lele sebagai sumber nutrisi.

Di lahan seluas 700 m2 ia membuat rumah plastik untuk kangkung hidroponik dan beberapa kolam.

Tak hanya kolam budi daya tapi ada kolam kultur, kolam pengkayaan nutrisi, dan kolam berisi Azolla microphylla.

Instalasi kolam itu untuk menjamin ketersediaan pakan alami lele dan nutrisi organik untuk kangkung.

Dipilihnya kangkung dan lele karena kedua komoditas itu pasarnya masih terbuka lebar.

Konsumen kangkung melebar dari lapisan bawah sampai atas.

Sedangkan lele termasuk jenis ikan air tawar yang sangat diminati orang.

Selain itu lele termasuk jenis ikan yang kuat, mudah dipelihara, cepat berkembang, dan peluang pasarnya luas.

Tentu Randi tak langsung sukses dengan kreasinya itu.

(Baca juga:Jangan Pernah Ragu, Setiap Bakti Kita Kepada Ibu Pasti akan Diganjar Tuhan dengan Tetesan Rezeki)

(Baca juga:Meski Kecil dan Ringkat, Benda Ini Dianggap Membawa Rezeki Besar bagi Masyarakat Jepang)

Awalnya ia membuat sistem resirkulasi air dengan membuat rak hidroponik di atas kolam lele.

Namun teknik ini menimbulkan kerugian cukup besar.

Tingkat kematian lele saat panen mencapai 60 - 70 persen.

Kemudian ia mencoba membuat rumah plastik untuk kangkung hidroponik dan kolam lele di luarnya.

Di dalam rumah plastik terdapat kolam-kolam kecil yang berisi air dari kolam budidaya.

Air itulah yang digunakan untuk mengisi rak-rak hidroponik berisi kangkung.

Teknik yang tadinya menggunakan sistem nutrient film technology (NFT) pun diganti dengan teknik rakit apung.

Di bagian atas rak-rak hidroponik diletakkan styrofoam yang dilubangi.

Akar bibit kangkung dibungkus kapuk lalu dimasukkan ke lubang-lubang itu.

Teknik ini bisa memotong biaya produksi dan hasil panenan bagus.

Sebuah ide yang bisa menimbulkan inspirasi untuk dikembangkan.

(Baca juga:Ngalap Berkah di Pesarean Gunung Kawi, Kalau Sedang Duduk-duduk Lalu Kejatuhan Daun Pertanda akan Dapat Rezeki)

Artikel Terkait