Advertorial
Intisari-Online.com- North Slope di Alaska dihuni oleh sekelompok suku lokal yang hidup secara subsisten bergantung dari mamalia laut. Namanya adalah suku Inupiat.
Kelompok suku ini berburu paus bowhead dalam jumlah terbatas dari populasi yang stabil setiap tahunnya.
Kiliii Yuyan, seorang fotografer asli suku Nanai (tersebar di Rusia dan China), mendokumentasikankehidupan orang-orang suku Inipiatdengantinggal bersama mereka.
Diketahui orang-orang Inupiat memiliki kehidupan spiritual tinggi yang berpusat pada kehidupan paus.
(Baca juga:Suherman, Pak Satpam yang Berhasil Raup Untung Besar dengan Bermain Saham)
(Baca juga:Unik Sekaligus Romantis, Pasangan Ini Menikah di Bawah Laut, Seperti Apa Jadinya?)
Kamp ini dibangun bermil-mil di atas lautan es sebagai kediaman Inupiat yang jauh dari rumah selama berburu.
Steven Reich, seorang anak berusia 6 tahun ikut berburu paus untuk pertama kalinya.
Mereka menavigasikan umiaq (perahu kulit yang digunakan untuk penangkapan ikan paus).
Obat untuk mengatasi rasa dingin ditengah-tengah perburuan adalah dengan memakan quok (daging mentah dan ikan beku).
(Baca juga:Ingin Cara Alami Hilangkan Ketombe? Pakai Bawang Merah Saja, Manjur dan Mudah Dipraktikkan kok)
Seperti kebanyakan sistem sosial yang patriarkis, pemburu paus biasanya seorang laki-laki.
Namun tidak bagi Bernadette Adams, "Saya tidak memiliki saudara laki-laki, jadi saya yang harus berburu membantu keluarga," katanya.
Paus beluga terlihat terjebak oleh lautan es karena angin yang bergeser menciptakan kondisi yang tidak stabil.
Festival perburuan ikan paus musim panas di desa Nalukataq, semua warga keluar untuk berterimakasih kepada paus dan merayakan musim berburu.
Pemburu yang sukses menangkap paus dilemparkan hingga 9 meter tingginya di atas selimut yang ditangani seluruh anggota.
(Baca juga:Pantas Jasad-jasad 'Abadi' para Pendaki Everest Terlihat Memilukan, Ternyata 13 Hal Ini Yang Terjadi)