Advertorial
Intisari-Online.com -Desember 2017 dan Januari 2018 menjadi bulan yang istimewa dalam fenomena tata surya kita.
Bagaimana tidak, pada dua bulan yang saling berdempetan ini, kita disuguhi tiga peristiwa supermoon. NASA menyebutnya sebagai “Trilogi Supermoon”.
Meski begitu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sudah mewanti-wanti kita jauh-jauh hari.
Dilansir dari laman resmi BMKG, fenomena supermoon merupakan fenomena astronomi alamiah.
(Baca juga:Jangan Lewatkan! Nanti Malam Supermoon Bisa Dilihat Dengan Mata Telanjang)
(Baca juga:5 Tempat Terbaik Untuk Melihat Fenomena Supermoon Terbesar Sejak 70 Tahun Lalu)
Ia biasa terjadi dengan selisih waktu terdekat antara bulan dalam fase purnama dan bulan berada di perigee yang dikenal sebagai purnama perigee atau supermoon.
Pada fase ini, bulan akan tampak lebih besar 14% dan lebih terang sekitar 30% dari ukuran purnama biasa.
Dan disebut di awal, di pergantian tahun ini, kita akan melihat tiga rangkaian supermoon yang saling berdekatan.
Trilogi supermoon ini akan terjadi pada 3 Desember 2017, 2 Januari 2018, dan 30/31 Januari 2018.
Mengawali tahun 2018, supermoon akan bisa dinikmati pada, 2 Januari 2018.
Bulan akan berada pada jarak terdekatnya dari Bumi pada tahun 2018, yaitu sejauh 356.565 km pada pukul 04:48 WIB.
Lima jam berikutnya, yaitu pukul 09:24 WIB, Bulan akan berada dalam puncak fase purnama.
Sayang sekali saat puncak purnama tersebut Bulan sudah terbenam dari wilayah Indonesia.
(Baca juga:Bagaimana Foto Supermoon dari Luar Angkasa?)
(Baca juga:Benarkah Ada Dampak Cuaca Ekstrim dan Gangguan Kesehatan Saat Supermoon?)
Namun demikian masyarakat juga sudah bisa mulai menikmatinya pada 1 Januari 2018 malam.
Adapun supermoon berikutnya akan ditutup pada 30 hingga 31 Januari 2018 nanti.
Pada 30 Januari 2018 pukul 16:56 WIB Bulan berada di perigee sejarak 358.993 km.
Pada 29,5 jam berikutnya, yaitu pada 31 Januari 2018 pukul 20:26 WIB, Bulan pun berada dalam puncak fase purnamanya.
“Kejadian purnama perigee penutup dari tiga rangkaian supermoon ini adalah yang banyak ditunggu karena pada saat itu terjadi pula peristiwa Gerhana Bulan Total yang dapat diamati dari seluruh Indonesia dari awal malam hingga tengah malam,” tulis rilis BMKG.
Yang juga menarik, peristiwa totalitasnya akan terjadi selama satu jam 16 menit yang menyebabkan bulan akan berwarna merah.
Seperti yang disinggung di awal, fenomena supermoon, apalagi yang datang hingga tiga kali berturut-turut, tentu punya dampak.
BMKG mengimbau masyarakat di sekitar pesisir pantai tetap waspada dan siaga terhadap peningkatan Pasang Air Laut Maksimum yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir rob (genangan air laut di daratan).
Dari keterangan BMKG, kondisi tersebut diprediksikan terjadi antara 1 – 4 Januari 2018 dan 29 Januari – 2 Februari 2018.
Nah, bagi masyarakat yang butuh informasi lebih lanjut, bisa langsung membuka layanan informasi BMKG seperti yang tertera pada tautan ini.
(Baca juga:Fenomena Bulan Purnama Ternyata Bisa Memicu Gempa)