Advertorial
Intisari-Online.com - Penyakit Alzheimer mempengaruhi hampir 5 juta orang Amerika, sebuah angka yang diperkirakan akan melonjak menjadi 13,8 juta pada tahun 2050.
Bentuk yang paling ringan adalah kondisi neurodegenerative yang ditandai oleh gejala termasuk penyimpangan memori, tersesat, mengulangi pertanyaan, dan salah tempat.
Perilaku tersebut pada umumnya menjadi lebih parah dari waktu ke waktu.
Masih banyak yang belum kita ketahui tentang penyebab Alzheimer, namun ada beberapa faktor yang terkait dengan peningkatan risiko terkena penyakit ini.
BACA JUGA:Awas Kentut Anda Berbahaya! Siapa Tahu Bisa Meledak Saat Disulut Api
Namun, untuk sebagian besar, peningkatan risiko tidak berarti seseorang pasti terkena penyakit ini, hanya saja kemungkinannya lebih tinggi.
Salah satu faktor yang kemungkinan dapat menyebabkan alzheimer, yang tak banyak orang ketahui, adalah merokok.
Menurut WHO (World Health Organisation), merokok dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia dan Alzheimer.
Periset menganggap ini berkaitan dengan pembuluh darah yang membawa darah ke seluruh tubuh dan otak kita, yang juga terlibat dalam hal-hal seperti stroke dan penyakit jantung yang disebabkan oleh rokok.
BACA JUGA:Sering Bertengkar karena 5 Hal Ini? Berbahagialah, Itu Tanda Anda Pasangan Bahagia
Sebuah studi baru menunjukkan perokok berat di usia pertengahan lebih dari dua kali lipat berisiko terkena penyakit Alzheimer atau bentuk demensia lainnya pada dua dekade kemudian.
Para periset di Finlandia mengatakan bahwa mereka telah menemukan alasan kuat untuk percaya bahwa merokok lebih dari dua bungkus rokok setiap hari dari usia 50 sampai 60 meningkatkan risiko demensia di kemudian hari.
Para ilmuwan di Universitas Finlandia Timur dan di Rumah Sakit Universitas Kuopio, Finlandia, menganalisis data dari 21.123 anggota sistem perawatan kesehatan yang mengambil bagian dalam survei antara tahun 1978 dan 1985, ketika berusia antara 50 dan 60 tahun.
Diagnosis demensia, penyakit Alzheimer, dan demensia vaskular dilacak dari 1 Januari 1994, saat partisipan berusia 71,6 tahun rata-rata sampai 31 Juli 2008.
BACA JUGA:Ramai-ramai Dikritik soal Klaim atas Yerusalem, Israel Ternyata Sedang Dilanda Kekeringan Hebat
Di antara temuan utama terdapat 25,4% peserta (5.367 orang) yang didiagnosis menderita demensia rata-rata 23 tahun kemudian dan dari pasien dengan demensia, 1.136 didiagnosis menderita penyakit Alzheimer.
Sedang 416 sisanya penderita demensia vaskular.
BACA JUGA:Bukan Hanya Jet Tempur, Heli Tempur Pun Lahir Berkat Nazi Jerman