Intisari-Online.com - Dalam sejarah manusia, harta-wanita-tahta saling terkait dan dua "-ta" pertama bisa menjatuhkan "-ta" yang terakhir.
Kalaupun tidak sampai jatuh, kasusnya mengganggu kepemimpinan sang pelaku. Seperti pada Bill Clinton yang terlibat skandal asmara dengan Monica Lewinski.
Semasa Bill Clinton menjabat sebagai Presiden AS (1992 - 2000), ia terlibat afair dengan Monica Lwinski, pegawai magang Gedung Putih.
Perselingkuhan yang berlangsung antara 1995 - 1997 itu kemudian terungkap dan Clinton menghadapi sidang impeachment. Kemampuan berargumen dan kepiawaian tim pembelanya akhirnya meloloskan dia dari pemecatan sebagai Presiden AS.
(Baca juga: Kisah Pilu Marina Chapman: Dibuang ke Hutan, Dirawat Kera, Lalu Dijadikan Budak Seks)
Dalam sejarah kepresidenan AS, Bill Clinton bukanlah pelaku pertama. Tokoh Demokrat yang disebut-sebut sumber inspirasi Clinton tahun 1960-an, John F. Kennedy, juga terlibat skandal dengan perempuan.
Yang termasyhur adalah Ratu Hollywood Marilyn Monroe yang bahkan diisukan berhubungan dengan kakak-beradik Kennedy paling berpengaruh saat itu: John sang presiden dan Robert sang Jaksa Agung.
Maka salah satu teori konspirasi yang berkembang pasca-meninggalnya Monroe, 5 Agustus 1962, menyebut-nyebut keterlibatan kakak-beradik Kennedy itu.
Di abad sebelumnya, Presiden AS yang menjabat pada dua periode yang berbeda, Grover Cleveland, juga diperkarakan Senat setelah ketahuan membayar tunjangan anak-anak bagi perempuan yang diselingkuhinya pada tahun 1874.
Cleveland adalah Presiden ke-22 AS (1885 - 1889) dan kemudian terpilih kembali sebagai Presiden ke-24 (1893 - 1897).
Jauh sebelum Cleveland, Thomas Jefferson pun pernah disebut-sebut menjali hubungan dengan perempuan bukan istrinya.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR