Intisari-Online.com - Ada sebuah kejadian aneh yang membuat bingung para periset.
Dilaporkan, koleksi mumi di Museum San Miguel de Azapa di Chili utara berubah menjadi berlendir hitam.
Masalahnya, bukan hanya 1 mumi mulai berubah menjadi lendir hitam, tapi kejadian itu hampir terjadi pada lebih dari 100 mumi. Terutama mumi yang berusia sekitar 7.000 tahun.
Apa penyebabnya?
(Baca juga: Saat Satu Kompi Pasukan Hizbullah Berhasil Menembus Garis Belakang Pertahanan Israel)
(Baca juga: 13 Tahun Tsunami Aceh: Dua Insinyur Ini Ciptakan Kapsul Keselamatan yang Bisa Menahan Tsunami)
Menurut analisis sampel jaringan, mumi tersebut berubah menjadi lendir hitam dikarenakan hasil koloni bakteri yang tumbuh subur di kulit mumi, Hal itu lantas memungkinkan untuk mempercepat proses pembusukan lagi.
Diketahui, sejak awal 1900-an, hampir 300 mumi ditemukan di sepanjang pantai Peru selatan dan Chili utara.
Dengan beberapa tanggal yang menunjukkan waktu 5050 SM, mereka ini dianggap sebagai mumi tertua yang ditemukan di dunia sampai saat ini.
Mumi-mumi tersebut dibuat oleh sekelompok suku Chinchorro, 2.000 tahun sebelum orang-orang Mesir kuno mulai melakukan hal sama terhadap firaun mereka.
Jika orang Mesir membuat mumi hanya untuk kaum elit saja, maka orang-orang Chinchorros memiliki sistem yang egaliter. Siapa saja diabadikan menjadi mumi, tua atau muda.
"Mumi Chinchorro tidak terbatas pada orang-orang kelas atas yang meninggal. Masyarakat ini sangat demokratis," ucap Bernardo Arriaza dari Universitas Tarapaca, yang telah memimpin penggalian di daerah tersebut selama 30 tahun, dilansir pada Science Alert (24/12/2017).
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR