Advertorial
Intisari-Online.com -Salah satu pembunuh terbesar perempuan itu bernama kanker ovarium.
Kanker ini biasa menyerang indung telur alias ovarium.
Pada 2012, diperkirakan terdapat sekitar 239 ribu kasus kanker ovarium baru yang muncul di seluruh dunia.
Kanker ini dapat menyerang semua wanita di segala usia. Tak hanya para perempuan, para lelaki juga harus mengetahui tanda-tandanya.
Celakanya, kanker ovarium sering tidak terdeteksi sampai telah menyebar ke dalam panggul dan perut.
Pada tahap akhir ini, kanker ovarium sulit untuk diobati dan sering sudah menjadi fatal.
(Baca juga:Sebelum Semuanya Terlambat, Jangan Tunda Lakukan Pap Smear untuk Cegah Kanker Seviks
(Baca juga:Kiat Endang Widati Bertahan dari Kanker Serviks Selama 20 Tahun)
Hingga saat ini, para peneliti sedang mempelajari cara-cara untuk meningkatkan pengobatan kanker ovarium dan mencari cara untuk mendeteksi kanker ovarium pada tahap awal, sehingga kesempatan penyembuhannya menjadi lebih besar.
Sampai saat ini, penyebab kanker ovarium masih belum jelas.
Meski begitu, secara umum, kanker ini dimulai ketika sel-sel sehat mengalami mutasi genetik yang mengubah sel normal menjadi sel abnormal.
Sel-sel sehat tumbuh dan berkembang biak tapi kemudian mati pada waktunya.
Sementara itu, sel-sel kanker tumbuh dan berkembang biak di luar kendali, dan mereka tidak mati seperti seharusnya.
Kemudian, sel-sel abnormal terakumulasi, membentuk suatu massa (tumor).
Sel kanker menginvasi jaringan sekitarnya dan dapat terputus dari tumor awal untuk kemudian menyebar ke tempat lain di tubuh (bermetastasis).
(Baca juga:Kista Ovariumnya Pecah, Perempuan Ini Hampir Meninggal Dunia Saat Berhubungan Seks)
Sering kali, gejala kanker ovarium tidak spesifik dan sering meniru gejala penyakit lain, termasuk masalah pencernaan, sehingga kerap diabaikan.
Begini tandanya:
1. Perut seperti tertekan, penuh, bengkak atau kembung
2. Ketidaknyamanan atau nyeri panggul
3. Gangguan pencernaan, perut bergas, atau mual
4. Perubahan kebiasaan buang air besar, seperti sembelit
5. Perubahan kebiasaan kandung kemih, termasuk kebutuhan sering buang air kecil
6. Kehilangan nafsu makan atau cepat merasa kenyang
7. Peningkatan ukuran lingkar perut
8. Kurang energi
9. Nyeri punggung bawah
Jenis sel di mana kanker dimulai menentukan jenis kanker ovarium yang Anda miliki.
Jenis kanker ovarium meliputi:
1. Kanker yang dimulai dari sel-sel di bagian luar ovarium disebut tumor epitel.
Kanker ini dimulai pada lapisan tipis jaringan yang menutupi bagian luar ovarium.
Sebagian besar kanker ovarium adalah tumor epitel.
2. Kanker yang dimulai dari sel yang memproduksi telur disebut tumor sel benih.
Jenis kanker ini cenderung terjadi pada wanita yang lebih muda.
(Baca juga:Julia Perez Meninggal Dunia: Yuk Berkenalan Lebih Dekat dengan HPV, Salah Satu Biang Kerok Kanker Serviks)
3. Kanker yang dimulai di sel penghasil hormon disebut tumor stroma, dimulai pada jaringan ovarium yang memproduksi hormon estrogen, progesteron dan testosteron.
Jenis kanker ovarium yang Anda miliki akan membantu menentukan prognosis dan opsi pengobatan.
Baca juga : Moms Barang-barang Ini Tidak Boleh Dekat Kulkas, Akibatnya Bisa Fatal
Faktor Risiko Kanker Ovarium
Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.
Memiliki satu atau lebih faktor risiko di bawah ini, tidak berarti bahwa Anda pasti akan menderita kanker ovarium.
Tapi berarti risiko Moms lebih tinggi dari rata-rata wanita lainnya.
1. Mutasi gen yang diwariskan.
Sebagian kecil kanker ovarium disebabkan oleh mutasi gen yang diwariskan.
Gen yang diketahui meningkatkan risiko kanker ovarium disebut gen kanker payudara 1 (BRCA1) dan gen kanker payudara 2 (BRCA2).
Gen ini awalnya diidentifikasi dalam keluarga dengan beberapa kasus kanker payudara. Mutasi ini juga meningkatkan risiko kanker ovarium secara signifikan.
2. Riwayat keluarga dengan kanker ovarium.
Jika orang-orang di dalam keluarga Anda telah mengalami kanker ovarium, risiko Anda mengalami penyakit yang sama akan meningkat.
3. Terdiagnosis menderita kanker jenis lain sebelumnya.
Jika Moms telah didiagnosa dengan kanker payudara, usus besar, rektum, atau rahim, risiko kanker ovarium akan meningkat.
(Baca juga:Inspiratif! Pria Ini Sembuh dari Kanker Stadium 4 Setelah Memutuskan Hanya Makan Sayur-sayuran)
4. Bertambahnya usia.
Risiko kanker ovarium Moms akan meningkat sejalan dengan usia.
Kanker ovarium paling sering berkembang setelah masa menopause, meskipun dapat terjadi pada wanita di semua tahapan usia.
5. Belum pernah hamil.
Orang-orang yang belum pernah hamil memiliki peningkatan risiko kanker ovarium.