Advertorial
Intisari-Online.com - Betul, kita tidak hidup dalam dunia yang sempurna.
Tidak semua orang bisa kita sukai karena sifat dan sikap mereka. Misalnya orang yang kasar, tidak manusiawi, tidak tulus, jahat, perilakunya buruk, dll.
Namun tidak serta merta kita juga harus memperlakukan orang itu dengan cara yang sama. Karena membalas keburukan dengan keburukan justru tidak bermanfaat sama sekali.
Kalau kita orang yang cerdas, penuh hikmat, dan bijaksana pasti memiliki cara yang berbeda untuk menghadapi orang yang tidak kita sukai.
(Baca juga:Benarkah Kecerdasan Buatan Dapat Mendeteksi Orientasi Seksual Seseorang?)
(Baca juga:Eye See, Helm Cerdas Buatan Mahasiswa China yang Bisa Bantu Tunanetra 'Melihat')
Seperti apa orang cerdas menghadapi orang yang tidak disukainya? Dikutip melaluilifehack.com,begini caranya:
1. Menerima bahwa perbedaan mungkin saja membuat seseorang tidak disukai
Banyak orang yang berpikir bahwa hidup yang baik adalah disukai oleh semua orang.
Padahal tidak sepenuhnya bisa begitu. Dalam interaksi sosial, kita pasti berhadapan dengan orang yang berbeda nilai dan prinsip.
Dan hal tersebut itu bisa membuat orang saling tidak menyukai satu dengan lainnya.
Nah, orang yang cerdas mampu melihat hal ini dengan jelas. Sehingga ia tidak ambil pusing dengan orang-orang yang tidak disukainya.
2. Mereka menghadapi orang yang tidak disukai itu, bukan malah menolak dan menjauhi
Banyak sikap orang yang tidak kita sukai membuat kita menjadi enek. Namun orang cerdas tidak memutuskan hubungan dengan orang-orang itu.
Baginya, orang yang memiliki nilai dan prinsip yang berbeda juga dapat membuka pandangan menjadi lebih luas.
3. Tetap sopan pada orang yang tidak disukainya
Apapun perasaannya pada orang yang tidak disukainya, seseorang yang bijaksana akan memperlakukan orang lain dengan sopan.
Apalagi jika orang yang tidak disukai itu ada di lingkungan profesional. Maka si cerdas pasti berusaha memperlakukannya dengan profesional juga.
4. Selalu menguji ekspektasinya sendiri
Sering akhirnya kita tidak menyukai orang lain karena kita menaruh harapan yang terlalu besar kepadanya. Kemudian ia tidak bisa memenuhi harapan kita, sehingga kita berakhir pada kekecewaan.
Orang yang cerdas akan memeriksa ekspektasinya sendiri ketika ia tidak senang akan orang lain.
Dengan begitu ia bisa menyesuaikan diri kepada orang itu. Sehingga perilaku orang lain yang tidak disukainya tidak akan begitu menggangunya.
5. Merasa lebih baik fokus pada diri sendiri
Banyak orang yang merasa frustasi menghadapi perilaku orang lain yang menyebalkan.
Namun orang cerdas akan berusaha mengendalikan rasa frustasi itu. Ketimbang memikirkan orang yang membuat hati kesal, lebih baik mengendalikan emosi dan perasaan sendiri.
Ingat lebih mudah mengubah persepsi, perilaku, dan pikiran kita sendiri ketimbang meminta orang lain untuk berubah.
6. Berhenti sejenak menenangkan diri
Ada kalanya orang menyebalkan itu menguji kesabaran kita. Saat itulah saatnya untuk berhenti sejenak menghadapi orang yang menjengkelkan itu.
Menarik napas dalam-dalam dapat memberi ketenangan sejenak, sehingga kita dapat merespons sikap orang lain dengan sewajarnya.
7. Jika perlu, ia akan jujur pada orang yang tidak disukainya
Misalnya, ada orang yang cara berbicaranya membuat kita tidak nyaman. Orang yang cerdas akan menyampaikan hal tersebut secara jujur dan terbuka pada orang tersebut.
Bukan bermaksud untuk menggurui, namun menunjukkan pada orang tersebut bahwa ada orang tidak nyaman dengan perbuatannya.
8. Membatasi diri
Jika semua hal di atas tidak berhasil dilakukan, orang yang cerdas memilih untuk membatasi diri dengan orang tersebut.