Intisari-Online.com - Tepat sebelum pembukaan KTT iklim utama di ibukota Prancis, Presiden Macron memberikan hibah 18 penelitian yang berfokus pada perubahan iklim kepada para peneliti dari seluruh penjuru dunia.
Tiga belas hibah penelitian diberikan kepada peneliti Amerika, dan pendanaan itu dijamin tidak akan berhenti selama masa jabatan Presiden Trump yang pertama (dan mungkin yang kedua).
Seperti yang kita tahu, Amerika Serikat dibawah kepemimpinan Donald Trump baru saja keluar dari Persetujuan Iklim Paris Juni lalu, setelah ditandatangani presiden sebelumnya Obama pada konferensi ke-21 UNFCC, 2015.
Trump dinilai tidak mau mengurangi produksi emisi gas rumah kaca yang menimbulkan pemanasan global demi keuntungan materi negara.
Baca Juga: Kisah Pendiri Honda Motors: Sukses adalah 99 Persen Kegagalan
Baca Juga: Pelakor Makin Naik Daun Tahun Ini, Sudah Tahu Asal Usulnya?
Dinamai sebagai hibah "Make Our Planet Great Again," kalimat ini benar-benar menyindir tag line “make America great again” oleh Trump.
Untuk gelombang pertama pemberian hibah, 50 pelamar yang berbeda akan dipilih, semuanya didanai oleh negara bagian dan berbagai lembaga penelitian hingga mencapai $ 70 juta atau sekitar Rp 95 Trilyun.
Tahun depan, gelombang kedua hibah akan dilakukan dan didanai bersama oleh Jerman.
"Prancis dan Eropa akan menjadi tempat di mana kita akan memutuskan bagaimana membuat planet kita menjadi hebat lagi," ucap Macron di sebuah acara teknologi di Paris sebagaimana dilansir pada Iflscience.com.
Baca Juga: Seumur Hidupnya, Kakek Ini Hidup di Rumah Bawah Tanah yang Sudah Berumur Lebih Dari 300 Tahun
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR