Advertorial
Intisari-Online.com- Ternyata tidak seperti penggambaran dalam film-film sains fiksi: pesawat ruang angkasa melakukan perjalanan lebih cepat daripada cahaya.
Dilansir pada Space.com, satu tim peneliti fisika mengatakan "para penumpang Millennium Falcon (dalam film Star Wars) sebenarnya tidak akan bisa melihat bintang sama sekali saat melakukan perjalanan dengan cepat."
Dalam film dan serial televisi Star Wars dan Star Trek, saat pesawat ruang angkasa meluncur dalam kecepatan mendekati cahaya, bintang-bintang berubah dari titik-titik cahaya menjadi garis-garis panjang yang membentang melewati kapal.
Sebaliknya, fenomena yang disebut Efek Doppler, yang mempengaruhi panjang gelombang radiasi dari sumber yang bergerak, akan menyebabkan cahaya bintang bergeser keluar dari spektrum yang terlihat dan masuk ke kisaran sinar-X, di mana mata manusia tidak akan dapat melihatnya.
Baca Juga:Syekh Sayyed Hassan Nasrallah: Solusi Bagi Israel adalah Lenyap dari Muka Bumi
"Efek yang mereka temukan itu berdasarkan pada teori Relativitas Khusus Einstein, jadi walaupun jarang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, Han Solo (tokoh fiksi Star Wars) beserta tim seharusnya memahami implikasinya," kata salah seorang mahasiswa Leicester, Joshua Argyle.
Efek Doppler adalah alasan mengapa sirene ambulans terdengar lebih tinggi saat datang mendekat dibandingkan ketika menjauh (frekuensi suara menjadi lebih tinggi, membuat panjang gelombangnya lebih pendek, dan mengubah nada).
Hal yang sama akan terjadi pada cahaya bintang saat pesawat ruang angkasa mulai bergerak ke arah mereka dengan kecepatan tinggi.
Dan cahaya lainnya, seperti cahaya alam semesta yang meluas yang disebut radiasi latar belakang gelombang mikro kosmik, yang tertinggal dari Big Bang, akan dipindahkan dari kisaran gelombang mikro dan ke spektrum yang terlihat.
Baca Juga:Wow, Belati Milik Firaun ke-11 Mesir Kuno Ini Terbuat dari ‘Besi Meteorit’ Lho
Baca Juga:Tanpa Sadar, Ternyata Kita Sering Menyebut Nama Dewa-Dewa Pagan Tiap Hari
Radiasi sinar-X yang meningkat dari cahaya bintang yang bergeser bahkan akan mendorong kembali pesawat ruang angkasa yang melakukan perjalanan di hyperdrive, tim menemukan, memperlambat kendaraan dengan tekanan yang serupa dengan gaya yang dirasakan di dasar Samudra Pasifik.
Sebenarnya, pesawat antariksa semacam itu perlu membawa cadangan energi ekstra untuk melawan tekanan ini dan terus maju.
Penemuan oleh Connors, Dexter, Argyle, dan anggota Cameron Scoular ini diterbitkan tahun ini dalam jurnal Physics Special Topics di Universitas Leicester .
Baca Juga:Akhirnya Ditemukan Alasan Mengapa Orang Kidal atau Bertangan Kanan Dominan
Baca Juga:Hajar Aswad yang Menempel pada Kakbah, Benarkah Ia Batu Suci yang Berasal dari Luar Angkasa?