Advertorial

Wow, Belati Milik Firaun ke-11 Mesir Kuno Ini Terbuat dari ‘Besi Meteorit’ Lho

Mentari DP

Editor

Belati itu ditemukan oleh arkeolog Inggris, Howard Carter pada tahun 1925.
Belati itu ditemukan oleh arkeolog Inggris, Howard Carter pada tahun 1925.

Intisari-Online.com – Nebkheperure Tutankhamun atau Raja Tutankhamun adalah Firaun ke-11 dari Dinasti ke-18 Mesir Kuno (1336 SM – 1327 SM).

Raja Tutankhamun mewarisi tahta pada usia delapan atau sembilan tahun. Namun pada usia 17 tahun dia meninggal dunia.

Ketika meninggal, sebuah belati (sebuah senjata tajam mirip pisau) dikuburkan di samping mumi Firaun Raja Tutankhamun.

Nah, menurut para perisetbelati itu bukanlah belatisembarangan.

(Baca juga:Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)

(Baca juga:Luar Biasa! Bermodal Satu Tangan, Mantan Nelayan Ini Borong 5 Emas dan Pecahkan 3 Rekor ASEAN)

Raja Tutankhamun.

Dilansir dari bbc.com, belati itu ditemukan oleh arkeolog Inggris, Howard Carter pada tahun 1925.

Lalu para periset pun melakukan penelitian terhadap belati tersebut.

Periset Italia dan Mesir menggunakan “teknik sinar X non-invasif” untuk mengkonfirmasi komposisi besi belati tanpa merusaknya.

Ternyata belati itu memiliki komposisi dan kualitas manufaktur yang tinggi. Bahkan para periset mengklaim bahwa belati itu terbuat dari besi meteorit.

Tentu saja hasil itu mengejutkan. Karena menurut para periset besi semacam itu sangat langka di Mesir Kuno.

“Besi meteorit jelas ditunjukkan karena adanya persentase nikel yang tinggi,” kata Daniela Comelli penulis utama studi tersebut.

Comelli menambahkan adanya zat besi, dengan kadar nikel dan kobalt, sangat mungkin berasal dari luar Bumi.

Belati Raja Tutankhamun.

(Baca juga:Kutukan Penuh Aura Kematian dari Harta Karun Raja Firaun Tutankhamun yang Menimpa Para Penggali Makamnya)

Lantas mereka membandingkan komposisi belati dengan meteorit yang diketahui dalam jarak 2.000 km di sekitar pantai Laut Merah Mesir.

Hasilnya mereka menemukan bahwa satu di antara meteorit, yang mendarat sejauh 240 km barat Alexandria, mengandung kadar nikel dan kobalt yang serupa.

Sekarang, belati, yang memiliki penuutp dan pegangan emas serta dihias dengan motif bunga bakung di satu sisi dan pola bulu di sisi lainnya, telah dipajang di Museum Mesir di Kairo.

Artikel Terkait