Advertorial
Intisari-Online.com- Dua tahun berturut-turut Unanimous Swarm AI akurat mempredikisi siapa yang bakal menjadi Person of the Year versi Time.
Swarm AI membuktikan bahwa ia mampu mengambil wawasan manusia secara real-time untuk pilihan yang optimal.
Sejalan dengan kombinasi kecerdasan buatan (artificial intelligence / AI) dan pengetahuan manusia yang dimiliki Swarm.
Unanimous Swarm AI yang dikenal sebagai UNU, mampu mempenyesuaikan hal ini juga.
Baca Juga:Bermaksud Hancurkan Hizbullah, Pasukan Elit Israel Ini Malah Dihajar Habis-habisan Gaga-gara Ini
Seperti dilansir futurism.com majalah Time (6/12/2017) memilih gerakan #MeToo sebagai pemenang Person of the Year.
Mereka disebut sebagai Silence Breaker (pemecah keheningan).
Dalam memprediksi hal itu, akhir November AI Swarn menjagokan presiden Rusia Vladimir Putin.
Namun, tidak lagi pada prediksi terbaru tanggal 4 Desember.
UNU memberikan posisi teratas pada gerakan #MeToo, diikuti oleh presiden A.S. Donald Trump, Vladimir Putin, Robert Mueller, dan Kim Jong Un.
Baca Juga:Jokowi: Indonesia Mengecam Keras Pengakuan AS atas Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel
Louisenberg, pendiri sekaligus CEO Unanimous AI sebelumnya menjelaskan kepada Futurisme, sebuah AI swarm bekerja dengan menggabungkan masukan manusia real-time dan algoritma untuk menghasilkan "pikiran mendadak."
Tidak seperti jajak pendapat TIMEsendiri, yang menjagokan putra mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.
AI swarm dapat memperhitungkan ketidakpastian.
"Prediksi Person of the Year ini sangat penting seiring peristiwa dunia yang berubah dengan cepat," Rosenberg menjelaskan pada Futurism.
"Kami menjalankan update prediksi Swarm AI tanggal 24 November dan kampanye #MeToo mencapai peluang kemenangan 59% menggeser Putin."
Baca Juga:'Hanya' Gara-gara Gambar Di Buku Siswa SD, Pria Florida Ini Ditangkap
Swarm AI telah terbukti berhasil dalam studi akademis formal dan non-formal (prediksi keakuratan tinggi).
AI swarm dapat mengoptimalkan pengambilan keputusan, sembari mempertimbangkan wawasan real-time manusia.
"Karena peristiwa dunia berubah secara real-time beberapa minggu terakhir, algoritma ikut menyesuaikan dan memunculkan pikiran mendadak."
Baca Juga:5 Fakta Mengejutkan di Balik Kostum Menyeramkan nan Misterius dari Dokter Wabah Black Death
"Dari ratusan prediksi yang kami lakukan setiap tahun, Person of Year adalah yang sangat sulit karena ada begitu banyak kandidat," kata Rosenberg kepada Futurism.
"TIME memberi kesulitan dengan membuat 33 opsi di situsnya untuk dipilih. Khususnya tahun ini banyak pilihan berprofil tingg dari Trump dan Putin, ke Mueller dan Kim Jong un."
Selamat untuk The Silence Breaker atas Person of the Year dan bersuara menentang pelecehan seksual!