Advertorial
Intisari-Online.com- Merpati tampaknya dapat mengetahui konsep abstrak dari ruang dan waktu, dan mengingatkan betapa sedikit hal yang kita tahu tentang kekuatan otaknya.
Edward Wasserman tidak hanya mempelajari kecerdasan pada burung merpati tapi juga sejumlah hewan lainnya.
"Sistem saraf burung ini mampu mencapai prestasi yang jauh lebih besar daripada istilah 'otak burung' yang merendahkan," kata Edward yang juga menulis dalam studi Current Biology.
Para ilmuwan menguji burung-burung dengan cara yang tidak biasa, yakni menggunakan uji common magnitude (kepentingan umum).
Baca Juga:Desa Dargans, Sebuah Desa Misterius di Rusia yang Dijuluki ‘Desa Orang Mati’
Untuk ini, merpati diperlihatkan dengan garis panjang atau pendek pada layar komputer, dalam waktu yang panjang atau pendek.
Burung-burung harus benar mengidentifikasi baik panjang garis atau durasi waktu dengan mematuk pada simbol yang benar.
Tes kemudian diperluas mencakup bermacam panjang garis dan jangka waktu, yang tampaknya menunjukkan bagaimana merpati dapat memproses konsep ruang dan waktu.
"Tes ini memaksa merpati untuk memahami ruang dan waktu secara bersamaan karena mereka tidak dapat mengetahui dalam dimensi mana mereka akan diuji," kata Wasserman.
Baca Juga:Kisah Biksu dengan Cahaya Misterius dan Kekuatan Pikiran
Tes pada manusia dan mamalia menunjukkan bahwa kemampuan memahami ruang dan waktu terjadi pada korteks parietal di otak, yang ditemukan dalam korteks serebral.
Korteks serebral adalah lapisan terluar otak tempat diolahnya “pikiran yang lebih tinggi" tertentu, seperti ucapan dan perilaku.
Namun merpati tidak memiliki korteks serebral, yang membuat mereka lebih penasaranuntuk memahami konsep abstrak ini.
Ini berarti bahwa meskipun menunjukkan cara pemahaman ruang dan waktu yang sama untuk manusia dan primata selama tes ini, burung merpati harus menggunakan wilayah otak yang berbeda untuk mencapainya.