Advertorial

Revolusi Digital, Sejumlah Bank Kurangi Kantor Cabangnya

Yoyok Prima Maulana

Editor

Sejumlah bank mengaku tengah mengerem penambahan kantor cabang. Hal ini dilakukan lantaran teknologi digital dinilai dapat mengambilalih peran kantor cabang.
Sejumlah bank mengaku tengah mengerem penambahan kantor cabang. Hal ini dilakukan lantaran teknologi digital dinilai dapat mengambilalih peran kantor cabang.

Intisari-online.com - Sejumlah bank mengaku tengah mengerem penambahan ekspansi cabang di periode mendatang.

Hal ini dilakukan lantaran teknologi digital dinilai dapat mengambilalih peran kantor cabang.

Hanya saja, mengerem penambahan cabang bukan berarti tidak melakukan ekspansi.

Ambil contoh PT Bank Mayapada Internasional Tbk yang menyebut tetap akan melakukan ekspansi dengan meningkatkan peran kantor yang kurang produktif, seperti kantor kas.

BACA JUGA:Inilah Wanita Terkaya Indonesia 2017, Hartanya 11 Triliun Rupiah Dan Sangat Menggemari Buku

Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi menyebut, ke depannya, peran kantor kas sangat memungkinkan untuk digantikan dengan produk digital seperti mobile banking atau kantor digital.

"Kurang lebih akan seperti itu, karena peran kantor kas sudah bisa digantikan dengan produk atau kantor digital, soal penambahan jumlah kantor itu sangat dipengaruhi oleh jenis nasabah masing-masing bank," katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (3/12).

Asal tahu saja, saat ini Haryono menyebut seluruh kantor kas milik Mayapada telah ditingkatkan perannya menjadi kantor cabang pembantu.

Sebelumnya, bank milik taipan ini menyebut hingga akhir tahun 2017 pihaknya bakal memiliki 217 kantor dengan penambahan enam kantor.

Rinciannya, Bank Mayapada bakal menambah dua kantor cabang di Padang dan Batam, serta empat kantor cabang pembantu di Jakarta, Surabaya dan Solo.

Sementara untuk tahun depan, pihaknya bakal menambah 14 kantor cabang yang tersebar di Jakarta, Surabaya, Medan, Pontianak dan Sulawesi Selatan.

"Tetap diperlukan kantor secara fisik, paling tidak satu kantor di satu kota dan selebihnya bisa digantikan dengan kios digital disamping memaksimalkan mobile dan internet banking," ujarnya.

BACA JUGA:Kisah Pilu Marina Chapman: Dibuang ke Hutan, Dirawat Kera, Lalu Dijadikan Budak Seks

Sedikit berbeda dengan Bank Mayapada, bank milik taipan Hary Tanoe, yakni PT Bank MNC Internasional Tbk, mengatakan tahun depan pihaknya bakal menutup sepuluh kantor kas perseroan.

Kendati akan menutup kantor kas, Direktur Utama Bank MNC Benny Purnomo bilang nantinya fungsi kantor kas tersebut bakal ditingkatkan fungsinya menjadi kantor cabang pembantu.

"Masih kasar di RBB tahun depan, mungkin sekitar sepuluh kantor cabang yang ditutup dan sekitar sepuluh kantor di-upgrade," ujar Benny. Arahnya, Bank MNC memang menyatakan akan mengurangi fungsi kantor kas alias mengecilkan sebarannya.

Sementara untuk pengembangan digital, Benny menyebut perseroan tengah meningkatkan layanan perbankan digital perseroan.

Paling tidak saat ini bank milik taipan MNC Group ini sudah punya empat produk digital antara lain Punya Kartu untuk pemegang kartu kredit Bank MNC, Punya Celengan sebagai edukasi untuk anak dan Punya Rumah (produk KPR digital) dan satu produk benefit digital.

Sebagai tambahan informasi, Bank MNC saat ini telah memiliki kantor cabang sebanyak 73 kantor dan 96 ATM yang tergabung dalam 49.000 jaringan ATM Bersama dan juga efektif bergabung dijaringan ATM Prima yang memiliki lebih dari 96.000 ATM berlogo PRIMA yang tersebar diseluruh Indonesia.

BACA JUGA:Satu Bulan Sebelum Serangan Jantung, Tubuh Memberikan 6 Tanda Ini

Artikel ini pernah tayang di Kontan.id dengan judul, "Saat fungsi kantor kas bank mulai ditinggalkan"

Artikel Terkait