Advertorial

Jawab Jujur: Benarkah Wanita Memililh Suami yang Mirip Ayahnya?

Moh Habib Asyhad

Editor

Intisari-Online.com –Sekelompok antropolog di Durham University, Inggris, dan University of Wroclaw, Polandia, meminta kepada 49 wanita untuk masing-masing memilih dua foto pria tak dikenal.

Satu pilihan bagi pria yang kira-kira cocok untuk hubungan jangka pendek, dan satunya untuk hubungan jangka panjang.

Pilihan foto-foto kemudian dibandingkan dengan foto ayah para wanita itu.

(Baca juga:Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)

(Baca juga:Keren! Meski Punya Keterbatasan Fisik, Nur Ferry Berhasil Persembahkan 4 Emas Bagi Indonesia, Bahkan Memecahkan 3 Rekor)

Gambar dianalisis, diukur jarak dan posisi bagian-bagian wajah, bentuk bibir telinga, alis, mata, dan simetrinya.

Hasilnya, sebagian besar memilih wajah pria yang mirip ayah mereka untuk hubungan jangka panjang.

Sedangkan yang memilih gambar pria yang tak mirip ayahnya ternyata tidak tinggal dengan ayahnya atau ditinggal pergi ayah sejak kecil.

Kesimpulan itu membuktikan kebenaran teorisexual imprinting, anak mendekat pada orangtua yang berbeda jenis kelamin.

Anak perempuan kepada ayahnya, dan anak laki-laki kepada ibunya.

Memang tidak terjadi pada semua manusia, tapi, asal Anda tahu, teori itu tepat terbukti pada binatang. Zebra jantan, misalnya, lebih bernafsu pada betina yang memiliki corak garis mirip ibunya.

Domba yang disusui kambing lebih suka kawin dengan kambing, sementara kambing yang disusui domba lebih bernafsu dengan domba.

(Baca juga:Mirip dengan Aslinya, Seniman Digital Ini Ciptakan Mahakarya yang Dijamin akan Membuat Seluruh Orang Terpukau)

Tapi jangan khawatir, tidak ada bukti, baik pada manusia maupun binatang-binatang itu, yang bernafsu kepada ayah atau ibu kandungnya sendiri.

Kenapa Wanita Jatuh Cinta Pada Pria Bukan Tipenya?

Di setiap periode bulanan, wanita mengalami masa subur dan masa ovulasi. Di masa ovulasi, tingkat estrogen meninggi, dan itu tercermin dalam penampilan.

Pada saat yang sama, testosteron juga muncul, mendorong hasrat seksual.

Riset menemukan angka pasangan 24% lebih sering berhubungan seksual saat si wanita dalam masa lima hari masa ovulasi daripada periode lain dalam satu bulan.

Maka sering kali dalam masa “gawat” ini wanita mudah tergoda pada siapa saja yang dia anggap menarik.

Itu hanya sesaat, dan sangat boleh jadi sesungguhnya ia tak suka tipe pria itu. Maka, kata yang paling tepat adalah, “Waspadalah….waspadalah!”

Artikel Terkait