Juga perlu memiliki pengetahuan berbagai risiko; penculikan, tembakan, ranjau, bom, gas air mata, gas saraf, bom kuman, radiasi nuklir, tersesat di padang pasir, padang salju atau hutan belantara.
Wartawan wajib bersikap curiga yang sehat (healthy suspicion) terhadap setiap orang dan benda di sekelilingnya. Untuk membangun rasa curiga yang sehat, kami diputarkan slide yang memperlihatkan padang rumput hijau, hamparan salju memutih.
Begitu diperlihatkan siluet sejumlah objek, kami baru menyadari tempat itu dihuni barisan tank lapis baja. Tank itu dikamuflase secara rapi di antara pepohonan. Padang salju ternyata menyimpan satu skuadron helikopter tempur.
Kalangan militer memanfaatkan warna, pola bentuk, dan cahaya suatu tempat untuk menyamarkan diri. Wartawan juga perlu mengerti ihwal kamuflase.
Seusai briefing di kelas, instruktur membawa kami ke padang rumput seluas lapangan bola. Lewat teropong militer, kami diminta meneropong lapangan dan pohon di sekitarnya. Targetnya, menemukan sejumlah benda "berbahaya" yang disembunyikan instruktur. Sedikit yang dapat menemukan seluruh benda itu.
Ironisnya, yang lolos dari pengamatan kami justru senapan M-16 yang digantung di cabang pohon, boneka sniper lengkap dengan senapan FN. Benda yang umum dipergoki wartawan adalah topi baja, ransel, dan rambu ranjau.
Kami juga dilatih berpatroli di hutan kecil. Instruktur memajang 18 macam benda di tikar plastik. Ada baterai, pemantik, pulpen, pesawat telepon, dan selongsong peluru. Dalam satu menit, kami harus hafal semua barang itu.
Juga diwajibkan mewaspadai dan mengingat-ingat benda "asing" yang dijumpai di jalan setapak. Namun, kami tidak berhasil melihat seluruh "benda asing" yang dimaksud. Rata-rata peserta hanya melihat 8-12 jenis barang. Padahal, instruktur menempatkan 18 macam di jalur patroli.
Benda "asing" di tempat yang tak lazim, bisa menjadi pertanda penting situasi setempat. Senapan, selongsong peluru, masker gas tergeletak di tanah, pisau komando tertancap di pohon bisa menjadi petunjuk adanya kelompok bersenjata di sekitar lokasi. Daerah itu termasuk kawasan rawan konflik bersenjata.
Instruktur menguji kami lagi dengan menggelar tikar plastik. Satu benda telah diambil dari formasi semula dan sebuah benda lain ditambahkan. Kami diminta menyebutkan kedua benda yang dimaksud. Hanya dua wartawan lulus uji.
Perubahan kecil pada suatu tempat bisa menjadi petunjuk bahwa tamu tak diundang telah datang. "You have to be streetwise, and be able to think like a scumbag," ujar Steve.
(Anda harus memahami kehidupan jalanan dan bisa berpikir seperti penjahat).
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR