Advertorial

Investor China Kembali Berikan Pinjaman kepada Indonesia untuk Infrastruktur

Moh Habib Asyhad

Editor

Dana itu akan menambah pinjaman yang sebelumnya juga diberikan investor China untuk pembangunan Seksi I sebesar Rp1,1 triliun.
Dana itu akan menambah pinjaman yang sebelumnya juga diberikan investor China untuk pembangunan Seksi I sebesar Rp1,1 triliun.

Intisari-Online.com -Investor China kembali memberikan pinjaman untuk pembangunan jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) senilai Rp2,2 triliun.

Dana pinjaman itu kali ini untuk pengerjaan proyek jalan tol Cisumdawu Seksi I Cileunyi-Rancakalong.

Dana itu akan menambah pinjaman yang sebelumnya juga diberikan investor China untuk pembangunan Seksi I sebesar Rp1,1 triliun.

Dengan begitu maka Seksi I jalan Tol Cisumdawu mendapat kucuran pinjaman China dengan total sebesar Rp3,2 triliun.

Selain di Seksi I, China juga memberi pinjaman sebesar Rp3,4 triliun untuk jalan tol Cisumdawu seksi II Rancakalong-Sumedang.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Arie Setiadi katakan, dari total enam seksi Tol Cisumdawu, porsi pendanaan untuk dua seksi awal menjadi tanggungjawab pemerintah.

(Baca juga:Seorang Miliuner dan Investor Real Estate, Apa Sebenarnya yang Membuat Stephen Paddock Tega Membunuh 58 Orang?)

(Baca juga:Bank Indonesia: Utang Luar Negeri Indonesia Naik 2,9 Persen)

“Untuk meningkatkan nilai ekonominya, makanya pemerintah menginisiasi sementara di seksi 3-6 akan digarap Badan Usaha Jalan Tol (BUJT),” katanya usai penandatangan perjanjian pinjaman, Jumat (24/11).

Oleh karena itulah pinjaman dari China Exim Bank senilai Rp2,2 triliun tersebut akan digunakan untuk membangun konstruksi jalan tol Cisumdawu seksi I sepanjang 10,5 kilometer (km) dari total panjang ruas jalan tol Cisumdawu seksi I sepanjang 12 km.

Bertindak sebagai kontraktor PT Adhi Karya (Persero) bersama China Road and Bridge.

Bentuk pekerjaannya antara lain elevated road sepanjang 950 meter, delapan overpass, dan satu underpass.

Ari menambahkan, pembangunan konstruksi proyek yang dibiayai dari pinjaman tersebut baru akan dimulai awal tahun depan.

Sebab, pinjaman baru bisa cair setelah pembebasan lahan capai 60% sementara hingga hari ini status pembebasan lahannya baru 37,3%.

"Kami optimis akan mulai tahun depan karena akan ada bantuan hibah lahan dari IPDN, dan kalau ditotal bisa mencapai 60%," jelasnya.

Pembangunan jalan tol Cisumdawu sepanjang 61,1 km membutuhkan investasi Rp8,41 triliun.

Proyek ini menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Pemerintah bertanggungjawab atas pembangunan pada seksi I-II sepanjang 28,50 km.

Sedangkan seksi III-VI sepanjang 32,60 km jadi tanggung jawab BUJT yaitu PT. Citra Karya Jabar Tol.

(Anggar Septiadi)

(Artikel ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Utang dari China Rp 6,6 T di proyek Tol Cisumdawu")

Artikel Terkait