Advertorial

Selama 34 Tahun, Pria Ini Berhasil Kumpulkan 1.200 ‘Messages in a Bottle’ yang Terdampar di Pantai

Ade Sulaeman

Penulis

Seorang pria di Belanda punya koleksi unik. Koleksi itu berupa botol berisi pesan yang ditemukan terdampar di pantai.
Seorang pria di Belanda punya koleksi unik. Koleksi itu berupa botol berisi pesan yang ditemukan terdampar di pantai.

Intisari-Online.com – Bukan jin dalam botol, tetapi pesan dalam botol.

Itulah benda yang dikoleksi oleh Wim Kruiswijk, seorang kakek berusia 64 tahun dari Belanda.

Selama 34 tahun terakhir ia telah mengumpulkan sekitar 1.200 botol berisi pesan.

(Baca juga: Pesan Dalam Botol Berusia 100 Tahun Akhirnya Ditemukan)

Pesan dalam secarik kertas yang dimasukkan ke dalam botol bertutup rapat itu sering terdampar di pantai.

Kruiswijk bercerita, ia memulai hobi yang tidak biasa itu pada 1983.

Kruiswijk dan botol pesan yang ditemukannya.
Saat itu ia menemukan tiga buah botol yang terdampar di pantai di dekat tempat tinggalnya.

Setiap botol itu berisi surat dan alamat pengirimnya.

Ia pun menulis surat untuk tiga alamat yang tercantum dalam ketiga surat tersebut.

Dan ia jadi terkejut karena mendapat surat balasan dari setiap surat yang dikirimkannya.

Pengalaman itulah yang menimbulkan ketertarikan dirinya dalam perburuan dan mengoleksi botol berisi pesan.

(Baca juga: Kisah Bocah 13 Tahun yang Menemukan "Pesan Dalam Botol Terburuk di Dunia")

Sejak saat itu ia tidak bisa berhenti untuk mencari botol berisi pesan.

“Aku menemukan botol berisi pesanku di pantai di Zandvoort, di mana aku tinggal, dan kepulauan Belanda. Pesan dalam botol adalah surat yang sangat lama. Diperlukan waktu berhari-hari, berminggu-minggu, atau berbulan-bulan untuk menemukan sebuah botol berisi pesan,” cerita Wim Kruiswijk pada Great Big Story.

Botol berisi pesan yang terdampar di pantai.
Di awal-awal tahun, Kruiswijk menemukan sebanyak 50 botol dalam setahun.

Namun, sejak tahun 2000 menjadi menurun hanya menemukan 20-30 botol dalam usahanya untuk membersihkan pantai.

Dalam wawancara dengan situs PZC, Kruiswijk berkeyakinan bahwa meningkatnya penggunaan internet ikut berperan dalam penurunan jumlah botol berisi pesan.

“Aku mendapat jawaban setengah dari botol berisi pesan yang aku balas. Kini jumlahnya semakin sedikit, banyak orang inginnya ‘kepuasan secara instan,” kata Kruiswijk.

Disebutkan bahwa Kruiswijk adalah seorang pensiunan perawat buku dan itu terlihat dalam pendekatannya untuk menjaga koleksinya.

Semua botol berisi pesan yang berjumlah 1.200 itu tetap tertutup rapat dan disimpan dalam folder-folder plastik.

(Baca juga: Pesan dalam Botol Milik Ilmuwan Asal Inggris George Parker Bidder Disebut yang Tertua di Dunia)

Ia hanya hanya menyimpan botol atau kemasan unik yang terdampar di pantai, seperti botol hiasan yang cantik atau tabung percobaan.

Melemparkan sebuah botol berisi pesan ke laut adalah tradisi yang dilakukan oleh manusia sejak dahulu dari masa filsuf Yunani, Theophrastus dari masa 310 Sebelum Masehi.

Ilmuwan masih menerapak metode itu di masa sekarang.

Tujuannya untuk membantu peneliti mengembangkan peta sirkulasi samudera dan penelitian ilmiah dari sumber yang begitu banyak akan samudera saat ini.

Pada masa lalu, botol juga digunakan untuk mengirim pesan darurat dari para pelaut yang terdampar.

Botol juga digunakan untuk mengenang atau mengirim abu jenazah orang tersayang di akhir perjalanannya.

Satu dari sekian banyak penggunaan botol berisi pesan ini adalah hanya mengirimkan undangan atau tawaran sahabat pena, walaupun ini aneh untuk dilakukan di zaman modern ini.

Namun, Kruiswijk sangat jelas mendemonstrasikannya sebagai sebuah cara yang efektif.

(Baca juga: )

Artikel Terkait