Advertorial

Perkenalkan: Sven, Tunanetra Hebat yang Tetap Bisa Bermain Video Game

Mentari DP

Editor

Dalam sebuah wawancara setelah pertandingan, Sven mengatakan bahwa dia menderita kanker dan menjadi buta pada usia enam tahun.
Dalam sebuah wawancara setelah pertandingan, Sven mengatakan bahwa dia menderita kanker dan menjadi buta pada usia enam tahun.

Intisari-Online.com – Perkenalkan, namanya Sven.

Ia adalah pemain Street Fighter V, sebuah video game aksi perkelahiran yang diterbitkan oleh Capcom dan Dimps.

Sebenarnya, bermain video game bukanlah sesuatu yang baru. Tapi Sven berbeda.

Sejak 15 tahun lalu, Sven mengalami kebutaan.

(Baca juga:Pelajaran untuk Penggemar Game: Sebelah Mata Wanita Ini Jadi Buta karena Bermain Video Game Tanpa Henti)

(Baca juga:Benarkah Bermain Video Game Dapat Mempengaruhi Otak Kita?)

Ya, Sven buta namun masih bisa bermain video game.

Dilansir dari mashable.com, Sven berhasil debut di turnamen resminya akhir pekan ini. Dia berhasil meraih dua kemenangan di babak penyisihan grup Sonic Boom IV di Madrid.

Meski tidak bisa melihat, Sven yang bermain sebagai Ken, mampu mendengarkan suara Akasji Musashi, lawannya, menanggapi dengan baik dan memperhitungkan bagaimana aksinya.

Akhirnya, Sven memenangkan set tersebut dalam kemenangan 2-0.

Dalam sebuah wawancara setelah pertandingan, Sven mengatakan bahwa dia menderita kanker dan menjadi buta pada usia enam tahun.

Dia takut sekali tidak bisa bermain video game lagi tanpa penglihatannya. Tapi kemudian, Copcom merilis Street Fighter II untuk Super Nintendo dan dia bisa bermain dengan mendengarkan isyarat audio.

Sejak itulah, dia memainkan banyak game fighting termasuk Killer Instinct, Mortal Kombat, dan sebagian besar game Street Fighter.

“Street Fighter V memiliki efek suara yang sangat bagus,” kata Sven.

“Saya bermain dengan headset agar saya bisa mendengar dari telinga dan telinga kanan saya mendengar selama pertempuran.”

“Ketika karakter melompat, menendang, atau meninju, mereka membuat suara dengan cara yang berbeda dan membuat saya harus mempelajari suara itu.”

(Baca juga:(Video) Terlalu Asyik Bermain Video Game, Gamer Wanita Ini Tak Sadar Rambutnya Terbakar)

Bagi Sven, yang datang ke Spanyol dari Belanda, berpartisipasi dalam sebuah turnamen adalah impiannya. Tapi dia menyadari bahwa mimpi itu tidak mudah.

“Saya buta dan tidak memiliki banyak uang. Ada banyak rintangan yang harus saya lakukan untuk sampai pada posisi ini.”

“Saya tahu saya bukan pemain terbaik di sini, saya jauh dari itu semua. Tapi saya senang berada di sini dan bermain dengan orang lain,” tutur Sven.

Artikel Terkait