Intisari-Online.com – Tak bisa dipungkiri kecanggihan teknologi membuat game saat ini bagai magnet bagi anak-anak. Dengan tampilan yang tiga dimensi, warna menarik, alur cerita yang dapat diatur sendiri, anak mana sih yang tidak tertarik?
Game umumnya memang keburu dicap kurang baik. Apalagi sejumlah kasus menunjukkan dampak negatif. Game sebenarnya dapat bermanfaat bagi anak untuk meningkatkan kesehatan dan pengembangan sosial. Demikian hasil sebuah studi yang direncanakan akan terbit dalam jurnal American Psychologist.
Ini merupakan penelitian yang melihat kemungkinan efek positif dari video game. Para peneliti menemukan, video game dapat meningkatkan keterampilan kognitif pada anak, termasuk penalaran, memori dan persepsi.
Efek positif video game terlihat dari jenis video game yang dimainkan, termasuk yang di dalamnya terkandung adegan kekerasan. Bahkan peneliti menemukan, video game yang menyajikan adegan penembakan mendorong penalaran spasial 3D pada anak.
"Hal ini memiliki dampak penting bagi pendidikan dan pengembangan karir anak. Pada penelitian sebelumnya telah ditemukan bahwa game meningkatkan keterampilan di bidang teknologi dan matematika," kata Isabela Granic, penulis penelitian dari Radboud University Nijmegen.
"Penelitian telah dilakukan selama beberapa dekade tentang efek negatif dari game yaitu anak menjadi kecanduan, depresi, dan agresif. Kami tentu tidak menyarankan hal ini harus diabaikan.," kata Granic.
"Namun, untuk memahami dampak video game pada anak-anak dan pengembangan remaja, perspektif yang lebih seimbang sangat dibutuhkan," imbuhnya.
Dalam penelitian ini juga ditemukan, anak yang bermain game mampu meningkatkan kemampuan memecahkan masalah selama tahun ajaran berikutnya.
Meskipun permainan sederhana seperti Angry Birds tidak memiliki dampak terhadap penalaran, namun tetap ada dampak positifnya. Menurut studi, Angry Birds dapat membangkitkan mood.
"Jika bermain video game mampu membuat orang lebih bahagia, ini tampaknya menjadi manfaat emosional mendasar yang perlu dipertimbangkan, " kata Granic.
Namun masalah game ini tak dapat dipandang sebelah mata. Jika perhatian anak tercurah hanya pada game dapat menimbulkan sejumlah gangguan seperti hilang konsentrasi dan kelelahan fisik yang dapat mengganggu proses belajar di sekolahnya.
Orangtua harus memperhatikan isi, waktu dan variasi dari game yang dimainkan anak seperti yang telah dipaparkan di artikel Perhatikan Ini Sebelum Anak Main Game. (WebProNews)
Penulis | : | Birgitta Ajeng |
Editor | : | Birgitta Ajeng |
KOMENTAR