Advertorial
Intisari-Online.com – Pada tahun 1992, untuk pertama kalinya, sekitar 1.500 ilmuwan mengeluarkan peringatan terhadap kemanusiaan, di mana perlu adanya perubahan untuk menyelamatkan Bumi.
Setelah hampir 25 tahun berlalu, peringatan serupa kembali keluarkan para ilmuwan. Kali ini ada lebih dari 15.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang ikut serta.
Peringatan ini dilakukan di Twitter dengan menggunakan hastag #ScientistsWarningToHumanity.
William Ripple dari Akademi Kehutanan Universitas Negeri Oregon adalah orang pertama yang memulai kampanye tersebut.
(Baca juga:Para Ilmuwan Ungkap Rahasia di Balik Mimpi, Bagaimana dengan Mimpi Anda?)
(Baca juga:Oleh Para Ilmuwan, Dua Lubang Hitam Ini Disebut akan Berdansa hingga Hari Kiamat Nanti)
Dia mengatakan bahwa dia telah menemukan peringatan tahun 1992 pada Februari lalu dan menyadari bahwa tahun ini menandai ulang tahun ke-25.
Bersama dengan mahasiswa pascasarjana, Christopher Wolf, dia memutuskan untuk meninjau kembali kekhawatiran yang pernah diangkat dan mengumpulkan data global dalam berbagai variabel untuk menunjukkan tren selama 25 tahun terakhir.
Inilah hasil yang Ripple temukan:
- Penurunan ketersediaan air tawar,
- Perikanan laut yang tidak berkelanjutan,
- Zona mati laut,
- Kerugian hutan,
- Menurunnya keanekaragaman hayati,
- Perubahan iklim,
- Pertumubuhan populasi, dan
- Penurunan cepat dalam penipisan ozon.
“Tren yang sangat mengkhawatirkan,” kata Ripple dilansir cbc.ca.
(Baca juga:Para Ilmuwan Menjelaskan Alasan Sebenarnya Mengapa Jerapah Memiliki Leher Panjang)
Setelah menulis artikelyang diterima untuk dipublikasikan di jurnal BioScience tersebutRipple memutuskan untuk melihat apakah dia bisa mengumpulkan tanda tangan para ilmuwan lagi.
“Saya belum pernah mencoba sebelumnya. Jadi pada bulan Juli, saya mengirimkan artikel tersebut kepada 40 rekan saya dan keesokan harinya 600 ilmuwan telah menandatanganinya.”
Dalam dua hari, ada lebih 1.200 tanda tangan.
Sampai saat ini, ada lebih dari 15,364 tanda tangan, di mana 527 berasal dari Kanada dan sisanya terbagi di antara 183 negara lainnya.
Tujuan utama dari kampanye ini adalah untuk meningkatkan kesadaran setiap orang tentang keadaan planet ini yang rapuh.
“Mandat kami adalah ayo semua menjaga Bumi karena Bumi adalah keluarga kita semua,” kata Eileen Crist, seorang profesor di Departemen Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Virginia Tech.