Advertorial
Intisari-Online.com – Setelah menunggu lama akhirnya rakyat Abu Dhabi bisa menikmati museum baru, Louvre Abu Dhabi, pada Sabtu (11/11).
Dengan disambut sebuah grup penari Emirat, pengunjung mengalir ke dalam museum sepanjang hari itu.
Mereka bersemangat hadir di hari pertama pembukaan satu-satunya museum universal di dunia Arab itu.
Ketika mereka selesai mengelilingi museum sejam kemudian, kebanyakan dari mereka mengatakan akan segera datang ke museum lagi.
“Aku memesan tiket di awal dan hanya ingin berada di sini hari ini. Walaupun aku belum pernah mengunjungi Museum Louvre di Paris, aku bisa katakan bahwa Louvre Abu Dhabi benar-benar menawarkan sebuah pengalaman kekayaan budaya bagi semua orang,” kata Ameena Al Hosani, pelajar berusia 22 tahun kepada Gulf News.
Pelajar Emirat lainnya, Abdul Rahman, menambahkan bahwa kehadiran Louvre Abu Dhabi adalah sebuah prestasi nyata bagi negerinya.
(Baca juga:Pria Ini Masuk Gerbong Kosong Di Museum Dan Tak Sengaja Memotret Hantu)
(Baca juga:Masih Ingat dengan Perjanjian Linggarjati? Liburan Sambil Belajar Sejarah ke Museumnya, Yuk!)
“Ini mempererat posisi kami dalam peta budaya dan walaupun aku belum melihat semua galeri, aku tahu akan datang lagi nanti,” kata pelajar berusia 22 tahun itu.
Kebanyakan pengunjung hari pertama ke Louvre Abu Dhabi itu mengatakan terpesona dengan penataan benda seni satu dan lainnya.
“Benar-benar menarik untuk melihat benda-benda dari budaya yang berbeda diletakkan saling berdampingan. Ini membuka pikiran baru,” kata Lamy Martine (70 tahun) seorang turis asal Prancis yang berkunjung ke sana.
“Aku telah membaca banyak tentang museum universal dan proses kuratorial. Luar biasa melihat penjajaran berbagai karya saling berdampingan,” kata Bill Bragin (50 tahun).
Ia adalah direktur eksekutif artistik di New York University yang sudah berada di Abu Dhabi selama 3 tahun untuk membentuk Abu Dhabi Arts Centre.
Ia menambahkan, ia ingat cara yang menarik perhatian dimana topeng kematian emas dari Levant, China, dan Peru ditampilkan bersama.
“Tur ini sangat emosional buatku, dan aku merasa bernafas lega sekarang,” kata Bill Bragin lagi.
Komentar lainnya datang dari Nada A., manager navigasi kualitas museum sambil duduk di kursi rodanya.
“Aku telah melihat Museum Louvre di Paris, jadi ini luar biasa bisa melihat karya seni terkenal di Abu Dhabi. Faktanya, aku bisa bilang ini adalah sebuah momen bersejarah,”
Museum Saadiyat Island menawarkan akses untuk benda-benda seni termasyur, dengan lebih dari 300 item yang dipinjam dari 13 lembaga di Prancis selama 10 tahun ke depan.
Karya yang mempesona seperti ‘Self-portrait‘ karya Vincent Van Gogh dan ‘La Belle Feronniere’ karya Leonardo da Vinci dipajang di Louvre Abu Dhabi.
Karya seni itu berdampingan dengan dua patung kepala dari masa 6500 Sebelum Masehi.
Keduanya adalah satu dari banyak karya seni tertua yang diketahui manusia.
Dilansir dari Gulf News, Louvre Abu Dhabi adalah hasil perjanjian antarpemerintah Uni Emirat Arab dengan Prancis pada 2007.
Pinjaman karya seni ini adalah bagian dari perjanjian antara dua negara itu yang bernilai 1,2 miliar dolar.
Kesepakatan itu termasuk meminjam nama Louvre selama 30 tahun dan 6 bulan, serta pameran temporer selama 15 tahun.
Hari pertama pembukaan museum lebih dari 1.000 pengunjung membeli tiket secara online.
Mereka juga terpesona dengan rancangan fasilitas museum oleh arsitek Prancis pemenang penghargaa, Jean Nouvel.
Sang arsitek merancang 8 lapisan kubah lebih dari 55 bangunan kecil yang terpisah oleh koridor tipis.
Efek keseluruhan itu adalah sebuah istilah yang disebutnya ‘hujan cahaya’ di atas sebuah kota tua yang makmur.
(Baca juga:Rencana Gila! Uni Emirat Arab Ingin Membangun Kota di Mars Pada 2117)
(Baca juga:Setelah Tower Tertinggi di Dunia, Uni Emirat Arab Berniat Bangun Gunung Demi Tingkatkan Curah Hujan)
“Aku telah melihat perubahan museum dan kagum melihat bagaimana struktur akhir dari Nouvel tepat seperti yang diharapkan. Itu sangat susah untuk mencapainya. Jadi walaupun aku suka melihat Da Vinci, Van Gogh, dan Édouard Manet dalam satu tempat, aku tetap lebih gembira dengan arsitekturnya,” komentar Soroshi Michelle (30 tahun), seorang arsitek dari India yang sengaja datang dari Dubai.
Louvre Abu Dhabi adalah bagian dari visi suatu distrik budaya Abu Dhabi di Pulau Saadiyat.
Museum ini menarik perhatian warga Abu Dhabi dan turis, yang terlihat berkunjung ke museum di hari pertama.
“Aku bilang pada putriku untuk menjadwalkan perjalananku ke pembukaan museum ini karena aku sangat bersemangat. Aku senang bagaimana karya seni ditata secara kronologis, sehingga kita dapat melalui perjalanan waktu dan pengalaman perbandingan budaya,” kata Dorothea Brune (66 tahun), seorang guru musik dari Amerika Serikat.
Sementara turis dari Irak, Ahman Moayad (33 tahun), berkomentar bahwa ia sangat bersemangat untuk melihat bagaimana Louvre Abu Dhabi berkembang.