Intisari-Online.com – Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ada lebih 815 juta orang di Bumi menderita kelaparan pada tahun 2016 dan kemungkinan terus bertambah.
Melihat hal itu, sebuah perusahaan startup makanan asal Israel menemukan cara untuk menyelamat orang-orang kelaparan tersebut.
Eran Gronich, pendiri dan CEO FlyingSpArk, mengatakan bahwa startup teknologi makanan miliknya telah mengembangkan ekstrak bubuk dan minyak larva lalat buah sebagai sumber protein alternatif.
Nantinya ekstrak bubuk dan minyak itu bisa berpotensi menjadi pengganti daging, unggas, dan ikan.
(Baca juga: Nangka, Buah Lezat nan Ajaib yang Bisa Menyelamatkan Jutaan Orang dari Kelaparan)
(Baca juga: Sedih, Perubahan Iklim Telah Menyebabkan Ribuan Anakan Penguin Mati Kelaparan)
Gronich menambahkan bahwa larva lalat buah memiliki kelebihan dibanding serangga lain yang dapat dimakan di pasaran, seperti belalang, jangkrik, atau cacing.
“Mereka tidak memiliki kaki, sayap, antena, atau mata,” kata Gronich dari kantornya di kota pelabuhan Ashdod dilansir businessinsider.com.
Larva lalat buah juga memiliki umur pendek, yaitu enam hari, dibandingkan dengan empat minggu untuk serangga lainnya.
“Mereka mudah dikultivasi, murah, sangat berkelanjutan, dan tidak ada polusi gas rumah tangga.”
Selain itu, Yoram Yerushalmi, chief technology FlyingSpArk, mengatakan bahwa nilai gizi larva dapat dipengaruhi oleh makanan mereka.
Penulis | : | Mentari Desiani Pramudita |
Editor | : | Mentari Desiani Pramudita |
KOMENTAR