Intisari-Online.com - Solo bisa dikatakan sebagai gudangnya makanan unik yang hanya bisa ditemui di sini, tak akan ditemui di kota lain.
Contohnya, cabuk rambak. Sama seperti brambang asem, makanan ini juga sederhana sekali, baik dari segi bahan, cara penyajian, maupun cara makannya.
Meskipun banyak orang menyukainya, makanan asli Solo ini sangat sulit dijumpai. Tidak ada satu pun restoran atau rumah makan di Solo yang memiliki menu makanan ini.
Cabuk rambuk biasanya dijual mbok-mbok secara berkeliling. Tentu saja wisatawan atau orang luar Solo akan kesulitan menemukannya.
Jika Anda penasaran dengan makanan ini, silakan datang ke kawasan Manahan. Di utara Stadion Manahan, tempat para pedagang kaki lima mangkal, setiap pagi hari pukul 06.00 - 11.00 sedikitnya ada dua penjual cabuk rambak. Salah satunya yang kondang adalah Yu Temu.
Di malam hari, cabuk rambak Yu Temu bisa dijumpai di pusat kuliner Gladag Langen Bogan.
Cabuk rambak itu sebenarnya makanan yang dulu hanya ditemui di dalam istana. Itu pun pada saat-saat tertentu sebagai bagian dari persyaratan upacara ritual seperti siraman calon pengantin.
(Baca juga: Kangen Masakan Khas Solo di Jakarta? Mampir Saja ke Tongseng Pak Agus di Masjid Sunda Kelapa)
(Baca juga: 4 Daya Tarik Wanita Jawa Sebagai Istri, Mungkin Karena Inilah Bobby Kepincut Kahiyang)
Yu Temu mulai berjualan cabuk rambak sekitar 20 tahun silam. Keluarga Yu Temu, sejak aimarhum neneknya, memang banyak yang berjualan cabuk rambak.
Bahkan ibunya sampai sekarang pun masih menjajakan makanan ini di sebuah warung di dekat SD Muhammadiyah 2 Kauman, dekat Masjid Agung Solo.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR