Advertorial
Intisari-Online.com - Menurut catatan, sejarah Indonesia khususnya mengenai Kerajaan Sriwijaya masih banyak yang belum lengkap.
Hal ini mendorong banyaknya sejarawan dan antropolog yang tertantang mencari data dan melengkapi kisahnya.
Kedatuan Sriwijaya yang berjaya pada masanya seharusnya dapat menjadi inspirasi bagi Indonesia masa kini.
Nenek moyang dari bangsa ini dahulu sudah menggurita melalui penjualan rempah ke pelosok dunia.
(Baca juga: Mengenang Kejayaan Sriwijaya, Leluhur Toleransi dan Kekuatan Maritim Indonesia)
Pameran Jalur Rempah yang mengangkat tema “Kehebatan Maritim Kedatuan Sriwijaya” ini diselenggarakan di Museum Nasional Indonesia selama hampir satu bulan, 4-28 November 2017.
Melalui pameran ini masyarakat diajak untuk melihat masa depan dengan belajar dari sejarah.
Menteri Koordinasi Bidang Maritim, Luhut Binsar Panjaitan mengapresiasi pameran ini sebagai pengingat kepada setiap anak bangsa, bahwa bangsa Indonesia adalah negara yang besar.
Gambaran sekilas mengenai perkembangan Sriwijaya dalam mencapai masa keemasannya selama 600 tahun hingga keruntuhannya dihadirkan melalui berbagai karya seniman tanah air.
Agus Widiatmoko, seorang Antropolog yang juga terlibat di belakang layar berharap pesan dari pameran ini sampai kepada pengunjung.
Sriwijaya tercatat memiliki perkembangan bahasa, pengobatan dan arsitektur yang hebat, serta filsafat dan logika juga ilmu keagamaan.
Pameran ini diharapkan dapat membangun imajinasi kemaritiman dari Kedatuan Sriwijaya.
Seringkali sejarah terlupakan padahal nenek moyang bangsa Indonesia begitu luar biasa berjaya.
(Baca juga: Keramik Cina Peninggalan Sriwijaya Ditemukan di Lesung Batu)
Ironis dengan pandangan sekarang yang seolah menjatuhkan harapan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang biasa saja.
“Kita bukan bangsa yang rendah diri, kita bangsa yang besar,” ujar Antropolog yang sedang menyelesaikan disertasinya itu.
Ia juga juga berharap pameran ini dapat menjadi pengingat potensi kekayaan maritim Indonesia yang besar dan dapat menjadi kekuatan.
(Natalia Mandiriani)