Keramik Cina Peninggalan Sriwijaya Ditemukan di Lesung Batu

Moh Habib Asyhad

Editor

Keramik Cina Peninggalan Sriwijaya Ditemukan di Lesung Batu
Keramik Cina Peninggalan Sriwijaya Ditemukan di Lesung Batu

Intisari-Online.com -Penggalian benda bersejarah peninggalan kerajaan Sriwijaya terus dilakukan oleh sekelompok arkeolog. Salah satu yang paling baru ada sebuah fragmen keramik Cina yang ditemukan di Situs Candi Lesung Batu. Sebaran keramik itu diperkirakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya di abad ke-10.

Sondang M Siregar, Ketua Tim ARkeolog dari Balai Arkeologi Palmebang, menjelaskan, selama beberapa hari melakukan penelitian di Situs Candi Lesung Batu di Desa Lesung Batu Muda, Kecamatan Rawasulu, Kabupaten Muratara, ia bersama tim menemukan sebaran fragmen keramik Cina.

Menurut Sondarng, berdasarkan kronologis relatif, pecahan-pecahan keramik itu diperkirakan berasal dari abad ke-10, atau pada masa Kerajaan Sriwijaya.

"Dari penelitian yang dilakukan, situs Candi Lesung Batu ini merupakan situs masa Kerajaan Sriwijaya. Dimana di areal situs ini kita juga menemukan ada sebaran fragmen keramik yang berdasarkan kronologis relatif itu berasal dari Cina pada abad ke-10," ungkap Sondang M Siregar.

Selain menemukan fragmen keramik Cina abad ke-10 itu, selama penggalian mereka juga menemukan tempayan kubur yang terbuat dari bahan sejenis tembikar sebanyak tiga buah. Satu diantaranya masih dalam kondisi baik. Tempayan kubur ini ditemukan sekitar 200 Meter sebelah selatan fondasi candi.

Sondang menambahkan, ada satu yang kelihatan di depan rumah Bapak Abdul, yang belum dibuka. Tempayan kubur ini memerlihatkan bahwa, pada masa itu keagamaan Hindu sudah ada ritual atau tradisi penguburan dengan tempayan. Tempayan-tempayan yang ditemukan ini berdiameter sekita 35 cm.

Terkait dengan penelitian yang dilakukan tim arkeolog dari Balai Arkeologi Palembang ini, Sondang M Siregar mengatakan sudah dilakukan selama 10 hari terakhir ini. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa Candi Lesung Batu terbuat dari bahan batu bata.

Dimana saat ini yang tersisa hanya fondasi candi saja dengan ukuran 8X10 Meter. Menurutnya, dahulu di tengah candi itu ada Yoni dari batu napal, sebagai media umat Hindu. Tetapi, kondisinya sudah hancur.

"Penelitian Candi Lesung Batu ini awalnya dilakukan tahun 1990 oleh tim dari pusat, kemudian dilanjutkan tahun 1993. Lalu kita teliti lagi tahun 2000, dilanjutkan 2013 dan tahun 2014 ini," ujar Sondang.