Advertorial

Kenapa Ada Orang yang Begitu 'Menikmati' Rasa Sakit, Termasuk dalam Seks?

Moh Habib Asyhad

Editor

Intisari-Online.com -Bagi sebagian orang, rasa sakit yang terus menerus cukup menyenangkan. Mereka bahkan cenderung menikmatinya.

Lihatlah orang yang berada di gym, yang sedang bergulat untuk membentuk badannya semenarik mungkin—sembari menahan (atau menikmatinya?) rasa sakit yang mendera dirinya.

Ada apa dengan itu? Kenapa mereka begitu menikmatinya?

Fisiolog dan ahli olahraga Dr. Ian Gillam mengatakan, dalam olahraga yang terus menerus dan cednerung keras, endorfin sedang diputar dan memicu banyak perilaku obsesif pada diri seseorang.

Endorfin adalah senyawa kimia alami yang menciptakan “rasa nyaman” dan dalam dosis yang besar disebut lebih kuat dibanding morfin.

Senyawa ini disebut bisa meringankan rasa sakit dan menimbulkan perasaan senang atau euforia pada individu, terutama saat mereka menguji daya tahan dalam olahraga yang rutin.

“Pelepasan endorfin biasanya terjadi pada olahraga yang lebih lama (durasinya). Lebih dari 45 menit latihan intens memicu pelepasan endorfin yang signifikan,” ujar Gillam.

Tak hanya dalam olahraga, sebagian orang juga menikmati kesakitan atau rasa sakit dalam … seks.

Kita tahu, aktivitas seksual dan perilaku intim bisa merangsang berbagai kompleksitas dalam indra kita.

Kenapa kita menyukai rasa sakit?
Menurut para ahli di industri seks, sangat umum bagi individu mencari kesenangan dengan berpartisipasi dalam tindakan erotisme yang menyakitkan.

Dalam hal ini kita sering mendengar istilah masokis—kelainan seksual di mana seorang akan merasa puas atau gairahnya memuncak jika disakiti atau menyakiti.

Yang paling remeh adalah memukul pantat pasangan. Di beberapa tempat bahkan ada pelatihan khusus bagaimana cara memukul pantat pasangan dengan baik dan benar.

“Anda bisa benar-benar merasa bergairah dengan itu (memukul pantat),” ujar terapis seks dan konselor hubungan Jacqueline Hellyer.

Menurut psikolog Georgia Ray, setidaknya ada empat alasan kenapa orang suka menyakiti dirinya untuk mencapai kenikmatan—termasuk dalam seks.

“Untuk mengurangi emosi negatif, merasakan sesuatu selain mati rasa, untuk menghindari kondisi sosial tertentu, dan untuk mencari perhatian,” ujarnya, dikutip dari New York Post.

Orang yang suka menyakiti diri sendiri, lanjut Ray, karena setelah mengalami rasa sakit, mereka akan menemukan euforia yang intens, yang tidak ia temukan dengan cara lain.

Pertanyaanya, apakah Anda bagian orang yang menikmati rasa sakit itu?

Artikel Terkait