Advertorial

Sssttt… Ada Pembual di Sekitar Anda? Jangan Pusing Dulu, Atasi dengan 5 Hal Ini

Moh Habib Asyhad

Editor

Orang yang suka membual cenderung melebih-lebihkan sesuatu ketika berbicara. Bualannya pun bisa saja kebohongan yang tidak terbukti kebenarannya.
Orang yang suka membual cenderung melebih-lebihkan sesuatu ketika berbicara. Bualannya pun bisa saja kebohongan yang tidak terbukti kebenarannya.

Intisari-online.com - Cukuplah! Rasanya mendengarkan orang yang suka membual bisa bikin kita muak.

Karena apa yang dibualkannya pasti sesuatu yang dibesar-besarkan tanpa terbukti keberanannya.

Sebetulnya tidak ada orang bisa tahan dengan si pembual, namun sepertinya kebiasaan membual itu juga sulit untuk dihentikan.

Buktinya kita sudah menghindar kontak mata dengannya, sudah menunjukkan rasa bosan dengan menguap, tetap saja ia tidak berhenti membicarakan dirinya sendiri.

Hal ini terjadi karena si pembual tidak menyadari alias kurang peka menyadari bahwa bualannya itu membuat risih lawan bicaranya.

Sama seperti orang mabuk yang menjadi mati rasa ketika minum alkohol. Mirip juga dengan perilaku narsistik.

(Baca juga:Misteri Orang-orang yang ‘Tergelincir’ ke Masa Lalu atau Masa Depan. Nyata atau Hanya Bualan?)

Ia bisa saja bercerita dengan topik yang sama berulang-ulang, untuk menceritakan dirinya sendiri, keluarganya, perjalanan wisatanya, bahkan masa lalunya.

Bahkan ia tidak ragu mengungkapkan rencana-rencananya ke depan, yang kita tahu tidak mungkin bisa dilakukannya.

Lalu bagaimana cara terbaik menghadapi orang seperti ini? Psychologytoday.com merilis lima cara berikut ini:

1. Buat si pembual mengetahui tipe diri kita

Ajak dia untuk mengubah topik pembicaraan. Ceritakan mengenai tipe orang seperti apa diri kita kepadanya.

Ketimbang fokus kepada bualannya, ada saatnya juga kita untuk mengkonfrontasi perkataannya. Ia akan merasa lebih segan untuk membual lain kali.

2. Cobalah melebih-lebihkan cerita mengenai diri kita sendiri, namun setelah itu koreksi diri.

Cara ini akan membuat orang itu melihat dirinya sendiri melalui kita. Ia juga sama kok, tidak suka mendengar orang lain membual.

Jadi cobalah sedikit membual, namun setelah ia kelihatan bosan, berkatalah: “oh sepertinya aku terlalu lebay bercerita! Duh, kita jangan membahas yang begini lagi ya, lain kali.”

3. Ceritakan kisah singkat tentang orang lain yang suka membual

Dalam sebuah kesempatan, cobalah untuk mengajaknya berbicara serius dengan topik orang yang suka membual.

Tanyakan padanya apakah ia mengenal orang (atau artis mungkin) yang suka membual. Cobalah tanya padanya apakah ia juga memiliki perasaan yang sama ketika menghadapi si pembual.

(Baca juga:Kebohongan Dwi Hartanto: Hati-hati, 4 Kebiasaan Orangtua Ini Bisa ‘Lahirkan’ Anak Pembohong)

4. Sampaikan langsung keluhan kita padanya

Ada kalanya ia tidak menyadari bahwa dirinya begitu banyak membual karena tidak ada yang mengingatkannya.

Apalagi jika orang yang dekat dengan kita, teguran yang jujur akan membantunya untuk berubah.

5. Abaikan saja

Benar, semua orang membutuhkan perhatian ketika ia berbicara, namun beda kasusnya untuk orang yang suka membual.

Kita tidak harus berusaha untuk mendengarnya jika dia hanya membual. Hentikan percakapan jika kita sudah tidak mampu lagi mendengarnya.

Artikel Terkait