Advertorial

Aneh Tapi Nyata, Gadis 5 Tahun Ini Mengalami Menopause Setelah Mendapatkan Menstruasi di Usia 4 Tahun

Moh Habib Asyhad

Penulis

Emily Dover yang saat ini berusia 5 tahun telah “sangat sadar dengan tubuhnya”. Kedua payudaranya bahkan sudah tumbuh saat ia masih balita.
Emily Dover yang saat ini berusia 5 tahun telah “sangat sadar dengan tubuhnya”. Kedua payudaranya bahkan sudah tumbuh saat ia masih balita.

Intisari-Online.com -Kejadian ini begitun langka tapi nyata. Seorang gadis 5 tahun telah mengalami menopause, sehari setelah mendapat menstruasi.

Lebih aneh lagi, menstruasi ini sudah terjadi sejak ia berusia 4 tahun.

Emily Dover yang saat ini berusia 5 tahun telah “sangat sadar dengan tubuhnya”. Kedua payudaranya bahkan sudah tumbuh saat ia masih balita.

(Baca juga:Meski Tersingkir dari Menteng Buah Menteng Punya Pamor Mentereng Melancarkan Menstruasi, Cocok untuk Para Gadis dan Istri)

Ketika dokter dari Unit Perawatan Akut Peadiatrik di Rumah Sakit Wyong, Australia, menguji Emily, mereka mendapati bahwa hormonnya seolah-olah dia perempuan hamil.

Emily didiagnosis menderita pubertas prekoks dan penyakit Addison. Artinya, kelenjar adrenalinnya tidak menghasilkan cukup hormon steroid.

Ibunya, Tam Dover, merasa frustrasi karena ia tidak punya kesempatan menjadi gadis kecil yang imut nan cantik.

Kondisinya itu memaksa Emily belajar mengenakan celana dalam khusus menstruasi saat usianya masih sangat belia. Ia juga harus berhadap dengan bau badan dan jerawat kistik yang kuat.

Pada usia empat bulan, Emily sudah punya ukuran badan laiknya bocah satu tahun. Harap dicatat, ia lahir dalam keadaan normal dan sangat sehat.

“Ia terus tumbuh,” ujar ibunya. “Pada usia empat bulan, ia mengenakan pakaian untuk bayi berusia 12 bulan hingga 18 bulan.”

Tapi setelah minggu “normal” pertamanya, Emily berjuang untuk tidur dan merasa sangat sakit. Ibunya pun kesulitan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi kepadanya.

Meski begitu, Emily kecil sekarang sudah sepenuhnya sadar mengapa ia berbeda—dari teman-temannya.

Ingat saat Emily menstruasi pertrama kali, Tam mengatakan kepada Mirror Online, “Karena ia bermasalah dengan toilet, ia mengira telah mengeluarkan kotoran di celana dalamnya.”

“Kami menggunakan pantyliner dan itu tidak bertahan lebih dari satu hari.”

Kondisi ini membuat Emily dikucilkan di tempat penitipan anak. Lebih dari itu, ibunya juga khawatir jika ia dianggap berbeda oleh teman-teman di sekolah barunya.

(Baca juga:Ilmuwan Mulai Mendapatkan Jawaban Mengapa Paus Pembunuh Mengalami Menopause)

“Dampak itu akan terjadi ketika ia mulai sekolah tahun depan, dan harus menghadapi kenyatakan menjadi anak yang sangat berbeda dengan yang lain,” tutur Tam.

Dalam waktu dekat, Emily akan memulai terapi penggantian hormon, yang mengharuskannya untuk menerima suntikan setiap tiga bulan sekali.

Tam juga sudah membuat halaman di GoFudMe untuk mengumpulkan dana untuk biaya “astronomis” perawatan putrinya dan perawatan medisnya.

Artikel Terkait