Dua tahun pertama ia mengalami sakit, belum diketahui bahwa dirinya mengalami lupus.
Gejala awalnya seperti sakit biasa, sering demam, sariawan, dan tubuhnya sangat mudah lelah.
Ia juga sempat mengalami kondisi salah makan obat karena diagnosis belum tegak.
Akibatnya, kondisi perempuan asal Pontianak ini memburuk. Kulitnya dari ujung kepala sampai ujung kaki memerah dan mengelupas, perih.
Rambutnya juga mengalami kerontokan yang hebat. Kenyataan itu yang harus dihadapi Enny sebelum ia dinyatakan terkena autoimun.
Betul, kata Prasna, kebanyakan yang terkena penyakit autoimun adalah perempuan. Hal ini dikarenakan perempuan yang memiliki hormon estrogen.
Dan salah satu pencetus penyakit autoimun adalah hormon estrogen yang dapat memberikan rangsangan pada beberapa respons imun.
Faktor genetik juga mempengaruhi. Orang yang memiliki riwayat keturunan odamun diprediksi dokter berisiko terkena penyakit autoimun juga.
Walau memang bukan berarti dalam satu keluarga akan mengalami autoimun semua.
Sekalipun ibunya atau ayahnya kena, anak-anaknya belum tentu mengalami hal yang sama.
Seperti Wiwiek Yuliana (38) yang gejala pertama autoimun dirasakannya si usia 24 tahun.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR