Advertorial
Intisari-Online.com - Seorang anak bernama Monica (15) di Senen, Jakarta Pusat, nyaris batal berangkat ke Kanada sebagai undangan World Health Organization (WHO) karena ibunya menghilang.
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Susana Budi Susilowati menjelaskan, Monica adalah putri dari seorang pedagang kopi keliling bernama Purwati.
Monica sendiri berhasil lulus seleksi untuk berangkat ke Kanada dengan mengirimkan artikel tentang Mengakhiri Kekerasan Anak.
Ia mendapat undangan pertemuan The WHO 8th Milestone of Global Campaign for Violence Prevention, di Ottawa, Kanada pada tanggal 19-20 Oktober 2017.
Monica memerlukan persetujuan sang ibu sebelum berangkat menjadi narasumber di sana, namun sang ibu justru menghilang saat dibutuhkan.
"Setelah mendapat info kehilangan, petugas kami segera mencari ibu Purwati. Sekarang ibu Purwati sudah kami temukan," ujar Susan melalu keterangan persnya, Rabu (4/10/2017).
Sang ibu diketahui memiliki KTP yang beralamat di Jalan Dahlia RT 08 RW 01 Kramat Senen.
Ia tinggal beralas sederhana di selokan seberang Stasiun Senen.
Namun tempat tinggalnya terkena penggusuran yang mengakibatkan ia berpindah-pindah.
Petugas Dinas Sosial pun sempat kesulitan mencari Ibu Purwati.
"Batas akhirnya hari ini. Jadi Ibu Purwati jam 12 harus sudah berada di Kuningan City Mall di Kantor VFS Global," kata Susan.
Akhirnya Purwati ditemukan di tempat tinggal barunya di pertigaan Jalan Gandasuri belakang LP3I Jakarta Pusat.
Tanda tangannya menjamin putrinya itu akan berangkat ke Kanada dua pekan lagi.
(Nibras Nada Nailufar)
Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Anak Penjual Kopi Nyaris Batal Berangkat ke Kanada karena Ibunya Menghilang”.