Advertorial

Menghadapi si Pemarah yang Cenderung Diam Memang Bikin Geregetan, tapi Bukan Berarti Tak Ada Jalan Keluar

Moh Habib Asyhad

Editor

Orang pasif-agresif adalah tipikal orang yang cenderung menarik diri ketika marah dan kesal, namun orang lain dibuatnya merasa sangat buruk.
Orang pasif-agresif adalah tipikal orang yang cenderung menarik diri ketika marah dan kesal, namun orang lain dibuatnya merasa sangat buruk.

Intisari-online.com -Kalau orang agresif cenderung meluapkan perasaan, emosi, dan kemarahannya secara terbuka alias blak-blakan, maka orang pasif-agresif adalah orang yang cenderung diam ketika marah.

Namun tindakannya setelah itu membuat kita merasa sangat buruk.

Siapa pun itu di sekitar kita, bisa saja terjangkit perilaku pasif agresif ini. Ia sangat ahli membuat kita merasa tidak nyaman, namun kita sendiri pun tidak kuasa untuk menghadapinya.

(Baca juga:Tips Sukses Berkarier Bagi si Pendiam)

Tiba-tiba diam, tiba-tiba marah, tiba-tiba tidak mau berbicara dengan kita, tiba-tiba menghindar dari kita merupakan ciri si pasif-agresif.

Berikut ciri lainnya untuk mengenali perilaku pasif-agresif:

- Cenderung diam ketika ia merasa diperlakukan tidak sesuai dengan kehendaknya. Ia menolak untuk menjawab dan merespons orang yang membuatnya kesal dan marah. Ia lari dari konflik.

- Menghina secara halus. Misalnya dengan menilai kelemahan kita, berpura-pura memberi pujian namun menjatuhkan, dll.

- Suka merajuk alias ngambek. Ia menunjukkan sikap yang membuat kita sangat tidak nyaman. Mengeluh, merajuk, dan moody. Namun ketika diajak berbicara, ia menolak. Sehingga kita cenderung serba salah.

- Keras kepala dan keras hati, seolah itu adalah caranya untuk menghukum orang lain. Cenderung iri hati, cemburu, dan selalu merasa benar.

Menghadapi orang seperti ini memang bikin geregetan, namun bukan berarti tidak ada jalan keluar.

Dilansir dari situs psikologi, Psychologytoday.com, menyebutkan bahwa cara paling efektif untuk menghadapi tipikal orang seperti ini akan mengabaikan perilaku tersebut seolah-olah kita tidak menyadari hal itu.

(Baca juga:Inilah Jurus Personal Branding Untuk Orang Introvert)

Kemungkinan besar ia akan berhenti pasif agresif, karena kita tidak bereaksi atas aksinya.

Apabila mengabaikan perilaku pasif agresif ini tidak mampu kita lakukan, kemungkinan besar hal tersebut sudah sangat mempengaruhi kita secara psikologis.

Cara terbaik yang dapat kita lakukan adalah menjaga jarak dari orang tersebut.

Kalaupun harus bicara, ya sekadarnya saja.

Artikel Terkait