Find Us On Social Media :

Sedih, Bocah 8 Tahun Ini Nyaris Mati Setelah Digantung di Pohon Hanya Gara-gara Dirinya Bukan ‘Darah Murni’

By Ade Sulaeman, Selasa, 12 September 2017 | 11:00 WIB

Intisari-Online.com - Seorang ibu bernama Cassandra menuliskan kisah tragis putranya di Facebook.

Menurut Cassandra, Quincy, nama putranya yang masih berusia 8 tahun, tengah pergi berlibur ke rumah neneknya di Dartmouth, Amerika Serikat.

“Jadi anak laki-laki saya pergi ke Dartmout. Namun beberapa remaja lainnya menggantungnya di pohon. Saya tidak peduli apakah ini bisa disebut kecelakaan atau tidak. Tapi anak saya hampir meninggal karena beberapa remaja lainnya,” tulis Cassandra.

Menurut sang nenek, Lorrie Slattery, cucunya dan sekelompok remaja sedang bermain di halaman mereka sekitar jam 5 sore tanggal 28 Agustus.

Lalu entah bagaimana para remaja lainnya mulai menghina Quincy karena dia biracial, gabungan dari dua ras. Serta mulai melempari dia dengan tongkat dan batu.

Setelah itu, para remaja itu melangkah ke atas meja piknik dan meraih tali di dekatnya. Lalu menggantung Quincy di pohon.

Akibatnya Quincy segera dularikan ke Darmouth Hitchcock Medical Center karena lehernya berdarah dan memar.

Namun para remaja yang diketahui berusia 14 tahun itu mengatakan kejadian itu hanyalah “sebuah kecelakaan”.

Walau keluarga Quincy menyakini tindakan tersebut “disengaja”.

Cassandra mengatakan alasan dia berbagi cerita dan foto leher sang putra yang sangat parah karena dia ingin menunjukkan bahwa tindakan rasisme sebenarnya masih ada.

“Kita semua tidak akan tahu bahwa ini (rasisme) masih ada sampai anak-anak kita menjadi korban dalam dunia yang penuh kebencian,” terang Cassandra dilansir dari dailymail.co.uk.