Sebelum Meninggal Dunia, Stan Lee Sempat Berjuang Melawan Pneumonia: Yuk, Kenali Gejala Penumonia

Mentari DP

Penulis

Namun pada awal tahun ini, tepatnya pada Rabu (28/2/2018), Stan Lee memberitahukan bahwa dia sedang berjuang melawan pneumonia.

Intisari-Online.com – Pecipta sekaligus legenda komik-komik Marvel, Stan Lee, meninggal dunia pada usia 95 tahun.

Kabar duka tersebut langsung diberikan oleh putri Stan Lee, Joan Celia “JC”, pada Senin (12/11/2018) waktu setempat.

“Ayah saya mencintai semua penggemarnya. Dia adalah pria paling hebat dan paling baik,” ucap JC seperti dilansir dari CNN.

Seperti yang kita tahu, Stan Lee merupakan pecipta para superhero Marvel, seperti Captain Amerika, Spiderman, Iron Man, Hulk, Thor, Doctor Strange, Fantastic Four, dan masih banyak lagi.

Baca Juga : Pecipta Para Superhero Marvel, Stan Lee Meninggal Dunia di Usia 95 Tahun

Belum ada konfirmasi apa penyebab kematian pria yang lahir di New York City pada 28 Desember 1922 ini.

Namun pada awal tahun ini, tepatnya pada Rabu (28/2/2018), Stan memberitahukan bahwa dia sedang berjuang melawan pneumonia.

Ucapan legenda Marvel tersebut diungkapkan dalam sebuah video kepada TMZ pada hari Rabu (28/11/2018).

"Saya ingin Anda semua tahu bahwa saya memikirkan Anda, tentu saja saya selalu memikirkan para penggemar,” ucap Lee dalam sebuah video.

“Saya harap Anda semua baik-baik saja dan saya merindukan kalian semua.”

Karena sedang berjuang melawan pneumonia, Lee terpaksa membatalkan penampilannya dalam film-fil Marvel.

"Saya merindukan antusiasme Anda, saya membaca semua catatan Anda, semua foto, dan email Anda ... dan saya ingin Anda tahu bahwa saya masih mencintai Anda semua.”

Saat itu, Lee juga berjanji bahwa dia akan beristirahat dan tampil lagi dalam keadaan baik.

"Sekarang saya mungkin menderita radang paru-paru ini. Namun nanti, mari bertemu lagi.”

Baca Juga : Makanan Setelah Olahraga: 'Haruskah Saya Makan Yogurt atau Tidak?'

Apa itu pneumonia?

Pneumonia atau radang paru-paru merupakan penyakit yang umum dialami oleh banyak orang.

Meski demikian, radang paru-paru tidak selalu menakutkan seperti yang banyak dikatakan orang.

Michael Niederman, MD, anggota American Thoracic Society dan profesor kedokteran klinis di Weill Cornell Medical College, mengatakan, radang paru-paru adalah infeksi pada satu atau kedua paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.

Hal itu dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan mengancam kehidupan, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau kondisi kesehatan kronis lainnya.

Tapi, pada banyak kasus, khususnya radang paru-paru ringan dapat diobati selama rajin melakukan pemeriksaan rutin.

“Ketika itu muncul di luar rumah sakit, pasien umumnya dapat sembuh dengan cepat. Biasanya, mereka tidak membutuhkan terapi canggih, selain istirahat, hidrasi, dan antibiotik,” kata Niederman.

Satu-satunya cara untuk mengetahui secara pasti penyakit radang paru-paru adalah dengan melakukan pemeriksaan dada melalui sinar X.

Tetapi, dokter sering mendiagnosa dan memberikan antibiotik usai memeriksa paru-paru pasien dengan stetoskop.

Mengenai gejala, Nierderman mengjelaskan, dalam kondisi sehat, radang paru-paru muncul dengan gejala klasik, seperti demam, menggigil, nyeri dada, atau sesak napas.

Akan tetapi, dalam kondisi kurang baik atau kronis, gejalanya lebih halus, seperti kebingungan, kelelahan, dan tidak ada keluhan pernapasan tertentu. (Health.com)

Baca Juga : Anda Perokok yang Sering Batuk? Cari Tahu Alasan dan Cara Mengobatinya!

Artikel Terkait