Find Us On Social Media :

Menurut Gus Dur, Tuhan Tidak Perlu Dibela, Walaupun…

By Ade Sulaeman, Jumat, 8 September 2017 | 09:00 WIB

Allah tidak perlu disesali kalau ia "menyulitkan" kita. Juga tidak perlu dibela kalau orang menyerang hakikat-Nya.

Yang ditakuti berubah adalah persepsi manusia atas hakikat Allah, dengan kemungkinan kesulitan yang diakibatkannya.

Jika mengikuti jalan pikiran kiai tarekat itu, kata Gus Dur, informasi dan ekspresi diri yang dianggap merugikan Islam sebenarnya tidak perlu ditanggapi.

Jika tudingan itu berlebihan, cukup dengan jawaban yang mendudukan persoalan secara dewasa dan biasa-biasa saja. Tidak perlu dicari-cari.

Masih relevan

Direktur Nahdlatul Ulama (NU) online Savic Ali menuturkan bahwa tulisan Gus Dur tersebut masih relevan untuk dibaca dan dipahami hingga saat ini.

Di tengah maraknya ujaran kebencian dan konflik sektarianisme, masyarakat membutuhkan pemahaman yang positif dan konstruktif terhadap isu-isu agama.

"Gus Dur lebih setuju pendekatan yang positif-konstruktif ketimbang yang defensif serta reaksioner. Seperti yang diekspresikan kelompok-kelompok garis keras," ujar Savic saat dihubungi, Rabu (6/9/2017).

Menurut Savic, Gus Dur pada dasarnya ingin mengingatkan agar jangan mudah mengatasnamakan Tuhan dan agama dalam sebuah gerakan.

Dia tidak menampik adanya kontradiksi antara modernitas dan nilai-nilai ideal Islam sebagaimana dipahami banyak orang.

Kontradiksi itu, kata Savic, tidak mudah untuk dipecahkan.