Find Us On Social Media :

Sudah Dicomblangi Presiden, Pengantin Wanita Ini Juga Dilarang untuk Tersenyum Selama Prosesi Pernikahan

By Ade Sulaeman, Rabu, 6 September 2017 | 17:20 WIB

Ia bahkan merasa senang karena mendapatkan seorang pria yang membolehkannya tetap bekerja setelah menikah.

Pasalnya, dalam kaum Muslim garis keras di Tajikistan, seorang wanita harus berhenti bekerja setelah menikah.

“Dewan perjodohan berkomunikasi dengan orangtuaku. Orangtuaku setuju untuk menikahkan aku dengan Saidsho dengan syarat aku boleh tetap bekerja karena aku ingin tetap bekerja sebagai perawat di rumah sakit,” kata Marjona Hudoidodova.

Dilansir dari situs Daily Mail, pernikahan yang diatur adalah biasa di kalangan Muslim Tajikistan.

Meskipun demikian adalah sebuah hal yang langka bila seorang presiden menjadi makcomblangnya.

Hanya perlu waktu 10 hari sejak instruksi presiden untuk mencarikan calon pengantin bagi Saidsho Asrorov yang merupakan seorang guru sejarah itu.

Dan calon yang terpilih adalah Marjona. Sepertinya sang pria juga menyukai calon pengantinnya itu walaupun belum pernah saling bertemu.

Dewan perjodohan menyetujui gadis itu sebagai ‘seorang terlatih, terpelajar, dan gadis berada dari Desa Gulzor’.

Sementara calon pengantin pria dari keluarga miskin dan tidak mampu membayar ‘harga pengantin’ yang menjadi kebiasaan di Tajikistan.

Begitu penjelasan dari Dilafruz Mahmadalieva, deputi urusan wanita dari Departemen Ideologi di Distrik Bohtar.

Nah, karena ada intervensi dari presiden, negara membayarkan biaya sebesar 1.400 poundsterling atau sekitar Rp25 juta.

Sementara sang calon pengantin menjahit sendiri gaun pengantinnya.