Inilah Yang Terjadi Pada Penis Saat Seorang Pria Mengalami Ereksi

Moh Habib Asyhad

Penulis

Selama ereksi, ada aliran darah maksimal di penis yang membantu pria mencapai ereksi dan mempertahankannya demi mencapai kepuasan seksual saat melakukan hubungan seks.

Intisari-Online.com – Pria mengalami ereksi sebagai respons terhadap rangsangan seperti, sentuhan, penglihatan, bau, atau saat indera lainnya berada pada puncak kegembiraan, biasanya sesaat sebelum melakukan hubungan seks.

Selama ereksi, ada aliran darah maksimal di penis yang membantu pria mencapai ereksi dan mempertahankannya demi mencapai kepuasan seksual saat melakukan hubungan seks.

Namun, ada banyak hal yang terjadi dalam tubuh sebelum ereksi tercapai.

(Baca juga:Jangan Lakukan Hal-hal Ini pada Penis Anda Sebelum Berhubungan Seks)

Untuk mengetahui bagaimana hal itu bisa terjadi, kita harus mengetahui bagian dari penis, yaitu bagian terpanjang dari penis disebut poros dan kepala penis yang berada di ujung poros disebut kelenjar.

Pembukaan di ujung kepala dari tempat air kencing dan air mani dikeluarkan disebut meatus. Di dalam penis, ada dua kolom jaringan yang disebut corpus cavernosum yang berada di sisi sepanjang penis dan menyimpan pembuluh darah dan saraf.

Corpus spongiosum adalah jaringan lain seperti kolom jaringan dengan labirin pembuluh darah dan saraf yang membentang di sepanjang bagian depan penis yang berakhir di kelenjar, menutupi uretra, yang melewatinya.

Ada dua arteri utama di corpus cavernosum bersama dengan jaringan pembuluh darah. Arteri memompa darah ke organ dan pembuluh darah mengeluarkan darah darinya.

Otak mengirimkan sinyal melalui jaringan saraf yang membantu penis untuk ereksi sebagai respons terhadap stimulus tersebut.

Sebuah stimulus bisa berupa pemicu fisik atau mental. Jadi, ketika seorang pria terangsang setelah rangsangan, otak mengirimkan sinyal yang membuat arteri di penis terbuka sepenuhnya.

Ada lebih banyak darah yang masuk ke arteri dan corpus cavernosum. Darah masuk pada tingkat yang lebih cepat daripada yang bisa keluar melalui pembuluh darah.

Vena kemudian dikompres dan tekanan terbentuk di corpus cavernomus. Ini memperbesar penis dan membantu mempertahankan serta menahan ereksi.

Ketika seseorang mencapai klimaks, otak berhenti untuk mengirim sinyal dan aliran darah ke arteri berhenti, pembuluh darah terbuka, dan penis kembali ke keadaannya yang lembek.

(Baca juga:Apa yang Terjadi pada Vagina Setelah Lama Tidak Berhubungan Seks? 'Menyempit'?)

Pada kasus, jika tidak ada ereksi bahkan setelah seseorang terangsang atau mendapat dorongan untuk melakukan hubungan seks. Penybebnya bisa berupa fisiologis atau psikologis sehingga lebih baik mencari pertologan medis.

Artikel Terkait