Find Us On Social Media :

Hari Pahlawan: 10 Fakta Pertempuran Surabaya 10 November 1945 yang Belum Terceritakan

By Intisari Online, Sabtu, 10 November 2018 | 11:47 WIB

Intisari-Online.com - Selamat Hari Pahlawan. Apa yang ada di benak kita saat ditanya tentang Pertempuran Surabaya 10 November 1945?

Sebagian besar akan menjawab penyobekan bendera Belanda di Hotel Yamato (sekarang Majapahit) dan pidato Bung Tomo yang berapi-api.

Tapi kita lupa, bahwa pertempuran pertama pasca-proklamasi kemerdekaan RI ini bukan soal dua hal itu saja.

Berikut cerita-cerita yang belum banyak diketahui khalayak terkait perang beda kekuatan itu.

Baca Juga : Hari Pahlawan: Ratmi B-29, Dikenal Sebagai Pelawak, Tapi Kok Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata?

Pertama, pertempuran Surabaya ini menjadi salah satu pertempuran yang paling tidak ingin diingat oleh Pasukan Sekutu, terlebih Inggris.

Bagaimana tidak, di kota inilah pasukan elite Inggris dipaksa mengibarkan bendera putih dan meminta bantuan pimpinan musuh (Republik) untuk menghentikan peperangan.

Kedua, Inggris tidak hanya kehilangan satu, tapi dua jenderal: Brigadier General Aubertin Walther Sother Mallaby dan Brigadier General Robert Guy Loder Symonds.

Ketiga, korban pertempuran ini memakan korban sekitar 20 ribu di pihak Republik dan 1.500 dipihak sekutu. Angka pastinya belum diketahui hingga sekarang.

Baca Juga : Hari Pahlawan: Saat Surabaya Disebut 'Kota Neraka' oleh Tentara Inggris Selama Pertempuran 10 November

Keempat, tewasnya Brigjen Mallaby disebabkan oleh kesalahpahaman. Dalam sebuah sosialisasi gencatan senjata, Mallaby menaiki mobil Buick milik Residen Surabaya, Sudirman.

Tanpa sepengetahuannya, tiba-tiba sebuah granat melayang dan mengenai mobil tersebut.

Mallaby tewas seketika. Tapi ada versi lain yang menyebut Mallaby tewas ditembak di tempat dari jarak dekat.