Find Us On Social Media :

Bertemu dengan Whang Od Oggay, Seniman Tato Tertua di Filipina yang Masih Punya Penglihatan Tajam di Usia 100 Tahun

By Moh Habib Asyhad, Senin, 4 September 2017 | 15:20 WIB

Intisari-Online.com - Dikelilingi oleh pematang sawah dan lansekap yang bergelombang, desa pegunungan Buscalan adalah rumah bagi 200 kepala keluarga.

Desa ini terletak di Provinsi Kalinga di Filipina dan berjarak sekitar 15 jam perjalanan menggunakan mobil ke utara Manila.

Meski demikian, ribuan wisatawan datang ke desa ini tiap tahunnya. Mereka ingin bertemu dengan Whang Od Oggay, mambabatok tertua di Filipina. Mambabatok adalah istilah Kalinga untuk menyebut seniman tato.

(Baca juga: Seniman Tato ini Mendapatkan Tangan Prostetik Pertama di Dunia yang Berfungsi sebagai Mesin Tato)

Kira-kira berusia 100 tahun, Whang Od telah melakukan seni kuno ketuk-tangan sejak berusia 15 tahun.

“Tradisi akan terus berlanjut selama orang terus datang untuk mendapatkan tato,” ujar Whang Od kepada CNN Travel.

“Selama saya masih bisa melihat dengan baik, saya akan terus menato, saya akan berhenti bila penglihatan mulai rabun.”

Tato sebagai simbol keindahan dan kekuatan

Secara tradisional, tato-ketuk-tangan diberikan kepada prajurit Butbut tradisional.

“Begitu mereka membunuh seseorang, mereka berhak mendapatkan tato,” jelas Whang Od.

“Semua orang tahu kapa seorang prajurit membunuh orang karena ia akan mengumumkannya pada semua orang.”

Dan untuk perempuan? Tato dianggap sebagai aksesoris estetis.