Intisari-Online.com - Seorang wanita bernama Claire Shepherd dipecat dari pekerjaan impiannya hanya 30 menit setelah dirinya dipekerjakan karena tato kecil di tangannya.
Diduga manajemen pusat logistik Dee Set, dimana wanita tersebut dipekerjakan sebagai merchandiser ritel tidak menyukai tato kecil di tangan Shepherd karena dapat "menyebabkan pelanggaran," menurut Nigeria Scoop.
Perusahaan dilaporkan melakukan wawancara melalui telepon sehingga tidak melihat tato di tubuhnya. Frustrasi, wanita 27 tahun ini mulai berbagi cerita ke Facebook, dan segera menjadi viral.
"Saya mendapat pekerjaan baru hari ini! Dan saya dipecat dalam waktu setengah jam," tulisnya. "Perusahaan kemudian mengirim saya e-mail dengan standar pakaian mereka. Ketika saya membacanya saya patah hati saat mereka mencatat bahwa semua tato harus ditutupi karena cenderung menyebabkan pelanggaran."
Shepherd mencoba untuk menghubungi perusahaan berpikir bahwa itu adalah sebuah "standar email tua" untuk memecat seseorang. Dia meyakinkan perusahaan bahwa tatonya tidak akan menyebabkan sesuatu yang negatif untuk pekerjaannya. Tapi dia bahkan lebih kecewa ketika Dee Set mengkonfirmasi keputusan mereka karena tato tangannya yang tidak bisa ditutupi.
Sang mantan karyawan yang kecewa ini mengakhiri posnya dengan menulis "Saya terkejut bahwa orang masih mendiskriminasikan tato yang terlihat. Aku hanya tidak berpikir ini terjadi lagi. Aku benar-benar muak."
Dia mengatakan bahwa dia tidak pernah mengalami hal seperti itu selama enam tahun pengalamannya di manajerial.
Kisahnya sudah dibagi lebih dari 2.000 kali dan ribuan kali di-retweet-, termasuk model Tess Holliday, yang dikenal sebagai advokat tato.
Setelah mengetahui postingan tersebut menjadi viral, Dee Set mungkin telah menyadari kontroversi yang mereka buat dan menghubungi Shepherd untuk menawarkan pekerjaan lagi.
Namun, Shepherd tidak menerima tawaran perusahaan tersebut dan memutuskan bekerja di B&M.
(dailyoffbeat.com)