Find Us On Social Media :

Ritual Seks Gunung Kemukus: Bukan Sembarang Nyepi, Tapi Harus Disertai Hubungan Suami-Istri

By Moh Habib Asyhad, Senin, 4 September 2017 | 10:30 WIB

Kalau tak hati-hati melangkah, kaki bisa tersandung sarung yang berisi pasangan yang sedang asyik masyuk.

Tingkah laku peziarahan yang ajaib ini bersumber pada mitos tentang Pangeran Samudra yang mirip dengan cerita Oedipus dari zaman Yunani Purba atau Sangkuriang di Jawa Barat.

Juga hampir sama dengan mitos Jawa lainnya, yakni tentang Ratu Waru Gunung, tokoh yang mengawini ibunya dan punya anak sampai tiga puluh orang.

Menutu sahibulhikayat, Pangeran Samudra adalah pangeran dari Kerajaan Demak yang jatuh cinta pada ibunya sendiri, R.A. Ontrowulan. Polahnya ini mengakibatkan ia diusir ayahandanya.

Pangeran Samudra lalu mengembara, dan akhirnya meninggal di Gunung Kemukus dalam keadaan merana. Ibunya yang kemudian menyusul, juga wafat di sana. Sebagai lambang dnta kasih mereka, keduanya lalu dimakamkan dalam satu liang lahat.

Ini cuma salah satu versi dari kisah cinta Pangeran Samudra. Masih ada versi-versi lain, yang lebih seru, lebih dramatis. Misalnya saja yang menyebut, setelah saling bertemu kembali, Pangeran Samudra dan ibunya tak kuasa menahan rindu dendam, sampai mereka melakukan hubungan intim bak suami-istri.

Sialnya mereka keburu dipergoki, dan langsung dibunuh. Sebelum mengembuskan napas terakhir, sang pangeran sempat berpesan, siapa yang bisa melanjutkan hubungan intim mereka, segala permintaannya bakal terkabul.

Entah versi mana yang benar dan cocok dengan kenyataan. Yang jelas, versi terakhirlah yang paling sering digembar-gemborkan di Kemukus. Maklum, kecuali lebih asyik didengar, versi ini juga memberi pengesahan dilakukannya hubungan seks bebas antarpeziarah.

Tulisan Inilah Kisah Ritual Seks di Gunung Kemukus dimuat di Kumpulan Kisah Misteri 2 Intisari tahun 2002 dengan judul asli "Tersandung Sarung di Kemukus".