Find Us On Social Media :

Sate Maranggi, Jangan Hanya Menyantapnya tapi Baca Juga Sejarahnya yang Mengejutkan

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 3 September 2017 | 16:20 WIB

Intisari-Online.com - Banyak orang yang jatuh hati akan kelezatan Sate Maranggi.

Bahkan saat Presiden Joko Widodo melakukan dinas di Korea Selatan setahun yang lalu, hidangan khas Purwakarta inilah yang menjadi hidangan makan siang bersama para CEO dari Negeri Ginseng itu.

Selain itu Sate Maranggi juga ikut serta di World Street Food Congress 2016 di Filipina, dan menjadi salah satu dari delapan jajanan kaki lima favorit dunia versi CNN.

(Baca juga: Menikmati Lezatnya Sate Maranggi Setelah Bersepeda Sejauh 80 Km)

Keistimewaan Sate Maranggi memang tak lagi diragukan.

Sate ini memiliki citarasa yang begitu kuat karena bumbu rendaman yang dipakai sebelum sate dibakar. Sehingga tak perlu didukung dengan saus kacang sebagai siraman.

Lantas bagaimana asal usul Sate Maranggi? Tak banyak orang yang tahu, jika Sate Maranggi ternyata memiliki sejarah panjang yang menarik untuk disimak karena memiliki akulturasi dari unsur budaya, agama, serta geopolitik.

Sate Maranggi merupakan hasil asimilasi dengan budaya China. Haryo sendiri terkenal sebagai koki yang mendalami kuliner Indonesia dan juga pendiri Indonesian Food Channel.

Menurut Chef Haryo Pramoe, Sate Maranggi sebenarnya berasal dari para pendatang dataran China yang menetap ke Indonesia khususnya di daerah Jawa Barat atau para pendatang yang hidup di tengah-tengah masyarakat Sunda.

Oleh karena itu, lanjutnya, awalnya Sate Maranggi sebenarnya bukan terbuat dari daging sapi atau kambing seperti sekarang ini, melainkan dibuat dari daging babi.

Salah satu indikasi Sate Maranggi berasal dari China karena bumbu rempah yang digunakan Sate Maranggi sama persis dengan dendeng babi dan dendeng ayam yang dijual di Hongkong, China, dan Taiwan.

Kemudian Sate Maranggi bertransformasi.

(Baca juga: Ibu Tua Renta Digugat Anak kandung Rp1,8 Miliar, Bupati Purwakarta Pun Menangis)