Ada Guncangan Kuat di Korea Utara, Dipastikan Akibat Uji Coba Nuklir

Moh Habib Asyhad

Penulis

Situs United States Geological Survey menyebutkan, pusat guncangan terjadi pada kedalaman nol kilometer di lokasi berjarak 22 kilometer dari Sungjibaegam, Korut.

Intisari-Online.com -Telah terjadi guncangan keras menyerupai gempa bumi sebesar 6,3 SR di dekat area uji coba senjata nuklir Korea Utara di Punggye-ri, Minggu (3/9).

Diduga, guncangan itu akibat uji coba senjata nuklir.

(Baca juga:Perang Vietnam, Perang yang Menjadi Ajang Uji Coba Jet-jet Tempur Buatan Amerika dan Uni Soviet)

Situs United States Geological Survey menyebutkan, pusat guncangan terjadi pada kedalaman nol kilometer di lokasi berjarak 22 kilometer dari Sungjibaegam, Korut.

Jana Pursely dari USGS mengatakan, “(Getaran ini) lebih seperti ledakan daripada gempa bumi.”

Situs USGS secara jelas mencatat peristiwa ini sebagai ledakan, bukan gempa bumi.

Dugaan akan adanya uji coba nuklir itu muncul setelah pemimpin Korut Kim Jong Un memantau pengembangan bom hidrogen atau bom H yang bisa dimasukkan dalam rudal balistik antarbenua, Minggu pagi.

Kim menyatakan bahwa mereka telah bisa membuat seluruh komponen dari dalam negeri untuk menghasilkan bom H.

Masih belum diketahui apakah Korut benar-benar berhasil membuat misil dengan menanamkan bom H pada senjata mereka.

Pusat Administrasi Gempa di China mendeteksi guncangan kedua dengan kekuatan diperkirakan sebesar M4,6.

(Baca juga:Sukses Luncurkan Rudal Balistik Melintasi Jepang, Benarkah Korut Siapkan Rudal Kedua untuk Menghantam Guam?)

Situs mereka menyebutkan bahwa getaran itu diduga berasal dari kedalaman nol kilometer dan terjadi delapan menit setelah guncangan pertama.

China menduga getaran itu merupakan ledakan. Mereka masih berkoordinasi untuk memastikan sumber getaran tersebut.

Guncangan itu juga dirasakan hingga Jepang. Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono memastikan bahwa itu adalah hasil dari uji coba nuklir Korea Utara.

Aksi itu juga mendapat kecaman dari Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Ia menyebutnya sebagai tindakan yang tidak bisa diterima.

Sekadar catatan, ini adalah uji coba keenam yang dilakukan Korut. Uji coba sebelumnya dilakukan pada 2006, 2009, 2013, serta Januari dan September 2016.

Kementerian Pertahanan Jepang mengumumkan telah mengirim tiga pesawat jet militer untuk mengecek dampak radiasi.

(Baca juga:Senyum Sejenak, Beginilah Jadinya Kalau Donald Trump dan Kim Jong-Un Saling Bertukar Rambut)

Artikel Terkait