Find Us On Social Media :

Bayi Ini Alami Gangguan Hati, Ternyata Gara-gara Diolesi Minyak Gosok oleh Ibunya, Kok, Bisa?

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 10 November 2018 | 17:30 WIB

Intisari-Online.com – Obat gosok ternyata tak selalu memberi manfaat, terutama pada bayi. Karenanya, perlu kehati-hatian dalam memilih obat gosok bila ingin menghangatkan dada bayi.

Seberapa bahayanya, simak tulisan Drs. Suharjono, M.S, yang pernah dimuat di Majalah Intisari edisi September 2000, berikut ini.

University of Iowa Hospital and Clinics, AS, memberitakan temuan mutakhirnya: seorang anak perempuan berusia dua bulan tanpa diduga mengalami gangguan hati.

Itu terjadi setelah ibunya mengoleskan cukup banyak obat gosok pada leher dan dadanya, tiga kali sehari selama lima hari berturut-turut. Untunglah, setelah pemberian obat gosok dihentikan, hati si bayi normal kembali.

Baca Juga : Wanita Ini Lahirkan Bayi Seberat 5,75 Kg Tanpa Obat Penghilang Rasa Sakit Sama Sekali

Menurut Dr. Warren Bishop, direktur gastroenterologi anak universitas tersebut, obat gosok memang baunya enak dan membuat kulit terasa hangat.

Namun, kalau obat itu mengandung kamfer, bisa mematikan sel-sel hati, bahkan dikhawatirkan bisa menyebabkan kematian kalau sampai termakan bayi.

Bayi memang sangat mudah keracunan karena kulitnya masih tipis dan peka. Lagi pula luas permukaan yang kena gosok relatif besar dibandingkan dengan berat total tubuhnya.

Gejala gangguan pada bayi teracuni obat gosok berkamfer melalui kulit misalnya pembengkakan pada lipatan paha.

Baca Juga : 'Nyemplung' ke Kolam Renang, Bayi Ini Tak Tenggelam, Malah Mempunyai Teknik 'Berenang' Tingkat Tinggi

Padahal, pelbagai merek dagang obat gosok berkamfer dijual bebas di Indonesia. Karena harganya relatif murah, masyarakat dari golongan terbawah sampai teratas banyak menggunakannya untuk mengobati pilek, sakit perut, pegal linu, dll.

Bacalah informasi di kemasan

Kamfer merupakan senyawa organik turunan terpin siklik; berasal dari tanaman Cinnamomum camphora (Lauraceae) (banyak terdapat di Cina, Taiwan, dan Jepang - Red.).