Find Us On Social Media :

Ini Akibatnya Jika Sapi yang Diperlakukan Kasar atau Melakukan Perjalanan Jauh Langsung Dipotong

By Ade Sulaeman, Rabu, 30 Agustus 2017 | 14:30 WIB

"Ya, dah!"

Supaya tahan lama

Apa yang terjadi dengan daging itu, sesudah rigor mortis (istilah di kalangan peternakan, kekejangan yang terjadi pada makhluk yang sudah mati) selesai? Ia jelas empuk lagi, dan mestinya sudah bisa dijual.

Tapi bagaimana kalau saat itu belum ada orang yang berminat mernbeli? Daging di-dak-dakkan di udara tercemar, dan hanya tahan baik selama satu setengah hari atau 36 jam saja.

Jadi kalau sudah menginagap dua hari, ia mulai rusak karena mengalami proses pembusukan. Apalagi kalau ada satu batalyon lalat degil yang menyerbu kembali setiap kali sudah di-gepyok dengan lap kotor.

Supaya tahan disimpan lebih lama lagi, daging itu lazimnya diawetkan dulu dengan  pendinginan.

Sesudah dilayukan supaya selasai mengalami rigor mortis itu, daging didinginkan dalam ruangan (alat pendingin) bersuhu 2° C dan baru dikeluarkan dari ruangan kalau ada yang mau membelinya.

Disimpan sedingin itu, daging bisa awet, tahan baik terus selama dua minggu.

Mestinya para jagal yang baik dan benar mempunyai ruangan alat pendingin semacam ini. Lalu diberi izin usaha sebagai jagal.

Lainnya, yang tidak memenuhi  syarat, mestinya tidak diberi izin usaha lagi. Tapi seperti biasanya, kalau ada tindakan pemerintah yang mau melindungi kepentingan rakyat banyak semacam itu, selalu ada tudingan bahwa pemerintah mau membunuh para pengusaha kecil.

Sayang, masih banyak kaum ibu yang tidak suka membeli daging simpanan dingin semacam itu, karena mendakwa bahwa daging itu kawak.