Penulis
Intisari-Online.com -Seorang wanita muda India, Anny Divya, membuat kejutan luar biasa bagi bangsanya. Ia berhasil menjadi kapten pilot pesawat penumpang terbesar di dunia Boeing 777.
Sejak kecil Anny yang kerap melihat pesawat komersil melintas di atas desanya, Vijayawada, Andhra Pradesh, selalu berkata kepada ibunya, kelak dirinya akan jadi pilot pesawat dan terbang di atas awan.
(Baca juga:Rejama 16 Tahun Ini yang Menjadi Pilot Berkulit Hitam Termuda yang akan Mengelilingi Amerika Serikat)
Orangtua Anny ternyata mendukungnya untuk menjadi seorang pilot meskipun ketika lulus SMA Anny masih mempelajari bahasa Inggris. Kamampuannya bahkan bisa dibilang masih nol.
Lulus SMA, Anny kemudian belajar keras dan berhasil diterima di sekolah penerbangan, Indira Gandhi Rashtriya Uran Academy.
Setelah menempuh pendidikan selama dua tahun, Anny lulus. Saat itu kemampuan berbahasa Inggrisnya sudah lumayan lancar.
Untuk memperlancar kemampuan bahasa Inggrisnya Anny harus berjuang keras dan setiap hari belajar dengan rekan-rekannya yang lebih mahir.
Dalam usia 19 tahun, Anny diterima bekerja di Air India, Mumbai, dan secara bertahap mulai menerbangkan pesawat komersil.
Kemampuan Anny sebagai pilot makin meningkat ketika mendapat pelatihan lanjutan untuk menerbangkan pesawat jumbo jet Boeing 777 di London, Inggris.
Berkat keterampilan menerbangkan Boeing 777 yang bisa membawa 396 penumpang, Anny yang juga dikenal sebagai pilot yang ramah itu, akhinya mendapatkan jabatan paling prestesius, Kapten Pilot.
Prestasi perempuan 30 tahun itu termasuk istimewa karena dia merupakan satu-satunya kapten pilot wanita termuda untuk menerbangkan pesawat Boeing 777 di perusahaan penerbangan Air India.
(Baca juga:Satu Pilot Terkunci di Luar Kokpit Saat Germanwings A320 Jatuh di Pegunungan Alpen)
“Sebagai Kapten Pilot saya bertanggung jawab terhadap keselamatan penerbangan dan nyawa semua penumpang,” jelas Anny.
“Itulah yang membuat saya bangga dan sekaligus makin menempa diri agar kemampuan saya sebagai kapten pilot yang memiliki tugas ganda (multi tasking) jadi makin terasah.”